Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Anak yang Mengalami Cedera Kepala Berat dengan Intervensi Inovasi Stimulasi Sensori Auditori dan Taktil Terhadap Tingkat GCS di Ruang PICU RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong
Abstract
Cedera kepala merupakan trauma kepala yang mengenai kepala dan dapat mengakibatkan kecacatan hingga kematian. penyebab terjadinya cedera kepala adalah kecelakaan lalu lintas dengan meninggal sekitar 1,25 juta orang setiap tahunnya. Anak-anak dengan cedera kepala memerlukan rawat inap khusus yaitu ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Pada kasus dengan cedera kepala menyebabkan terjadinya penurunan kesadaran dan Stimulasi Sensori Auditori dan Taktil adalah saah satu metode non farmakologis yang dapat meningkatkan kesadaran. Stimulasi Sensori Auditori dan Taktil dengan cara memberikan pemberian stimulus suara dan pijat pada telapak kaki dapat menurunan denyut jantung, tekanan darah, pola nafas, serta membantu meningkatkan SpO2 sehingga pemberian stimulasi sensori akan memberikan rangsangan memalui proses oengaktifan saraf simpatis sehingga meningkatkan status kesadaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa terhadap kasus kelolaan pada pasien anak dengan cedera kepala berat dengan intervensi inovasi Stimulasi Sensori Auditori dan Taktil sebagai manajemen non farmakologis yang dapat meningkatkan GCS di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong. Pengukuran tingkat kesadaran menggunakan Lembar nilai Glasgow Coma Scale (GCS). Hasil analisa menunjukan bahwa tingkat GCS sebelum diberikan Stimulasi Sensori Auditori dan Taktil adalah E3 V2 M5 Delirium , dan setelah diberikan intevensi Stimulasi Sensori Audotori dan Taktil meningkat menjadi E4 V2 M5 Delirium. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Stimulasi Sensori Audotori dan Taktil dapat meningkatkan GCS pada pasien yang mengalami cedera kepala berat di ruang PICU.