Analisis Efektifitas Terapi Pijat Teknik Marmet terhadap Kelancaran ASI pada Pasien Post Sectio Caesarea dengan Pendekatan Teori Ramona T Mercer di Ruang Rawat Gabung RSUD A.M. Parikesit Tenggarong
Abstract
Pendahuluan Sectio Caesarea adalah operasi untuk melahirkan bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu atau dengan berat badan lebih dari 500 gram. Operasi ini dilakukan ketika persalinan normal tidak memungkinkan atau berisiko tinggi bagi ibu dan bayi. Karena kondisi luka operasi di peruut ibu membuat proses menyusui menjadi relative sulit. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ketidakefektifan ASI : farmakologis dan nonfarmakologis. Metode farmakologi yaitu meningkatkan produksi ASI melalui penggunaan obat oksitosin dan metode non farmakologi yaitu perawatan payudara, pijat oksitosin, terapi mermet. Terapi pijat dengan teknik marmet merupakan pilihan intervensi yang sangat efisien bagi para profesional medis dan dapat disarankan dan dilakukan oleh perawat kepada pasien dengan harapan dapat meningkatkan tingkat kesembuhan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah pijat teknik marmet dapat membantu meningkatkan produksi dan aliran ASI pada ibu menyusui yang baru saja menjalani operasi Caesar di RSUD A.M Parikesit Tenggarong, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi secara optimal. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terapi pijat marmet dapat membantu ibu menyusui meningkatkan produksi ASI. Sebelum diberikan terapi pijat teknik marmet, ASI belum keluar sama sekali, tetapi setelah menjalani terapi pijat teknik marmet selama 3 hari, produksi ASI meningkat dan keluar dalam jumlah banyak saat dihisap oleh bayi. Kesimpulan Intervensi terapi pijat teknik marmet dapat meningkatkan kelancaran produksi ASI pada pasien post sectio caesarea dan meningkatkan pencapaian peran pasien sebagai ibu.