dc.identifier.citation | Anjar Saputra, “Ternyata Nyamuk Demam Berdarah Sering Menggigit di Jam-jam Ini” Ashafil, Riskhi, Nardin, and Nurwahidah Fa’al Santri. 2019. “Identifikasi Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Pada Bak Mandi Di Toilet Kampus V Universitas Indonesia Timur.” Jurnal Media Laboran 9(2):13–17. Budiyanto, A. Santoso, S. Dian, P. Irpan Pahlepi. 2005. Studi Indeks Larva Nyamuk Aedes aegypti dan Hubungannya dengan PSP Masyarakat Tentang Penyakit DBD di Kota Palembang Sumatera Selatan. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2005; 1 (1): 1-8. Faisal Akbar, Dadang Iskandar Mulyana. 2022. “Jurnal Widya Optimasi Klasifikasi Jentik Nyamuk Pada Citra Digital Jurnal Widya.” 3:156–68. Hasanah, U. (2012). Faktor-Faktor Lingkungan Fisik Rumah yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Puskesmas Banjarnegara. Indira Agustin, Udi Tarwotjo, Rully Rahadian. 2017. “Perilaku Bertelur Dan Siklus Hidup Aedes Aegypti Pada Berbagai Media Air.” Jurnal Biologi 6(4):71–81. Kusuma, Agcrista Permata, and Dyah Mahendrasari Sukendra. 2016. “Analisis Spasial Kejadian Demam Berdarah Dengue Berdasarkan Kepadatan Penduduk.” Unnes Journal of Public Health 5(1):48. doi: 10.15294/ujph.v5i1.9703. Mariaty, P. . (2010). Kedudukan taksonomi dan morfologi nyamuk aedes aegypty. Jurnal of Universitas Atma Jaya Yogyakarta. M. J. Rau and S. Nurhayati, “Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegepty di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara (Cross Sectional Study di Sulawesi Tengah, Kota Palu)”, Media Publ. Promosi Kesehat. Indones, vol. 4, no. 2, pp. 215-225, May 2021. Phontas Anton Sudibyo, Noer Moehammadi, Sucipto Hariyanto. 2012. “Kepadatan Populasi Larva Aedes Aegypti Pada Musim Hujan Di Kelurahan Petemon, Surabaya.” 1–14. Putri, Rosita Agustina (2019) Efektifitas Perasan Daun Kenikir (Cosmos caudatus) Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya R.Firwandri Marza, Shodikin. 2016. “Karakteristik Tempat Perindukan Dan Kepadatan Jentik Nyamuk Aegypti.” Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Padang 10(73):185–94. Rahman, Fathur. n.d. “Nyamuk Aedes Agypti Sebagai Vektor Penyakit Demam Berdarah.” Ratnasari, E., Setiani, O., & Dangiran, H. L., (2018). Hubungan Faktor Lingkungan dan Faktor Perilaku Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4). Rawani, A. N. (2018). Pengaruh Gerakan 3M Plus Terhadap Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di RW 01 Kepenghuluan Melayu Besar Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawanan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Renchie, Don L., and Mark Johnsen. 2012. “Aedes Mosquito Life Cycle.” Cdc 11–12. Sembiring, T. U.; Susanna, D. Entomologi kesehatan (Artropoda pengganggu kesehatan dan parasit yang dikandungnya). Jakarta: Universitas Indonesia, 2011. Soedarto. 2012. Demam Berdarah Dengue. Vol. 66. Susanti, Susanti, and Suharyo Suharyo. 2017. “Hubungan Lingkungan Fisik Dengan Keberadaan Jentik Aedes Pada Area Bervegetasi Pohon Pisang.” Unnes Journal of Public Health 6(4):271–76. doi: 10.15294/ujph.v6i4.15236. | id_ID |
dc.description.abstract | Keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti sangat berpengaruh terhadap kejadian DBD. Penelitian ini dilatar belakangi oleh tingginya kejadian DBD khususnya di Kota Samarinda, Puskesmas Temindung dipilih sebagai objek penelitian karena memiliki kasus DBD tertinggi se-Kota Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di bak penampungan air sekolah dasar yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Temindung. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggambarkan keadaan penampungan air di toilet setiap sekolah dasar yang menjadi objek penelitian. Data diperoleh melalui observasi langsung ke titik yang sudah ditentukan serta mengumpulkan gambar. Hasil penelitian yang didapatkan untuk persentase keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti tiap sekolah dasar dimulai dari yang tertinggi yaitu SDN 011 66,6%, SDN 014 50%, SDN 017 33,3%, SDN 004 16,6%, dan SDN 009 12,5%. Untuk sekolah yang tidak ditemukan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti yaitu SDN 002, SDN 003, SDN 006, SDN 016, SDN 008, SDIA Al-Fatah dan SDIT Al-Kahfi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat 5 sekolah dasar yang ditemukan keberadaan jentik nyamuk aedes aegypti pada bak penampungan airnya dari total 12 sekolah dasar yang masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Temindung. Persentase yang didapat yaitu 41,6% sekolah dasar yang terdapat jentik nyamuk aedes aegypti dengan kondisi bak penampungan air yang terbuka, berbahan beton maupun plastic dan dibersihkan dalam waktu seminggu sekali. Saran bagi pihak sekolah diharapkan agar bisa lebih memperhatikan kebersihan bak penampungan airnya dengan cara lebih sering dilakukan pengurasan, memberi bubuk abate serta memberi penutup pada setiap bak penampungan air. | id_ID |