IDENTIFIKASI KANDUNGAN BORAKS PADA PENTOL MENGGUNAKAN EKSTRAK BAWANG PUTIH DAN BAWANG BOMBAI DI KELURAHAN LOA BAKUNG
Abstract
Perkembangan industri pangan di Indonesia telah menyebabkan semakin maraknya usaha-usaha kecil seperti UMKM, khususnya di Kota Samarinda. Sebanyak 56.000 UMKM, didominasi oleh industri makanan, terdapat 37 pedagang makanan dan 5 diantaranya ialah pedagang pentol di Kelurahan Loa Bakung. Tingginya minat masyarakat dalam membeli jajanan, dikhawatirkan pedagang menggunakan bahan tambahan yang berbahaya seperti boraks. Boraks merupakan bahan kimia yang digunakan pada berbagai industri non pangan diantaranya industri solder, kertas, bahan pembersih, gelas, keramik. Namun, seiring berkembangnya zaman, penggunaan boraks sering disalahgunakan untuk bahan tambahan pangan. Penggunaan boraks dalam industri pangan, khususnya pada pembuatan pentol. bertujuan untuk menghasilkan tekstur yang lebih padat dan kenyal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi kandungan boraks pada produk pentol dari beberapa pedagang di Kelurahan Loa Bakung, menggunakan ekstrak bawang bombay dan bawang putih. Metode yang digunakan adalah metode eskperimen Metode penelitian ini bertujuan sebagai mencari dan mendapatkan hubungan sebab akibat dengan merubah atau memanipulasikan satu atau lebih variable, pada satu atau lebih kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi serta pengumpulan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan kriteria tertentu kemudian menggunakan ekstrak bawang bombai dan bawang putih sebagai bahan alami dalam pendeteksian boraks, adapun metode pengujian identifikasi boraks menggunakan metode tusuk gigi yang telah direndam dengan ekstrak bawang bombai dan bawang putih dengan menggunakan 10 sampel pentol yang dijual di Kelurahan Loa Bakung. Berdasarkan hasil penelitian, esktrak bawang bombai akan berubah menjadi hijau kekuningan dan ekstrak bawang putih akan menjadi putih pekat apabila terdeteksi boraks. Pengujian 10 sampel pentol yang diberi ekstrak bawang putih dan bawang bombay tidak terdeteksi menggunakan bahan tambahan pangan berbahaya seperti boraks.