IMPLIKASI DIPLOMASI PUBLIK INDONESIA SEBAGAI TUAN RUMAH PRESIDENSI G20 TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DALAM NEGERI
Abstract
Dalam Presidensi G20 Indonesia, tema Recover Together, Recover Stronger
diusung untuk mendorong pemulihan sektor ekonomi pasca pandemi. Presidensi ini
difokuskan di Pulau Bali, dengan serangkaian agenda diplomasi publik sebagai alat
pendekatan. Bali dipilih sebagai tuan rumah karena merupakan salah satu destinasi
wisata terkenal di dunia. Indonesia memanfaatkan sektor pariwisata dan atribut
budaya sebagai instrumen diplomasi publik dalam Presidensi G20, yang berdampak
positif terhadap ekonomi lokal. Secara khusus, Bali mengalami pertumbuhan di
sektor pariwisata seiring dengan meningkatnya kunjungan delegasi dan wisatawan
internasional. Hal ini sangat berkontribusi dalam meningkatkan citra Indonesia di
kancah global. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis strategi diplomasi publik
yang diterapkan Indonesia selama Presidensi G20 serta implikasinya terhadap
perekonomian dalam negeri. Teori Diplomasi Publik digunakan untuk menganalisis
aspek budaya, sedangkan konsep Pertumbuhan Ekonomi diterapkan guna
memahami dampak terhadap sektor ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yang menekankan pemahaman mendalam pada penerapan kebudayaan
dalam diplomasi publik Indonesia. Selain itu, pendekatan deskriptif digunakan
untuk menjelaskan dampak yang dihasilkan dari diplomasi publik terhadap
perekonomian dalam negeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diplomasi publik
Indonesia dalam Presidensi G20 berimplikasi pada peningkatan di beberapa sektor,
antara lain pariwisata, ekonomi kreatif, dan kerja sama bilateral. Dengan demikian,
diplomasi publik tidak hanya berperan dalam meningkatkan citra Indonesia di dunia
internasional, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan
ekonomi dalam negeri.

