dc.identifier.citation | Cahyana, G. (2012). Penentuan Dosis Koagulan Air. Jakarta. Rineka cipta. Fahruddin. (2013). Bioteknologi lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta Hadi, W. (1997). Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. FTSP – ITS. Surabaya. Hakim, L. (2012). Pengambilan Logam Ni Dalam Limbah Elektroplanting Dengan Proses Koagulasi Flokulasi. Fakultas Teknik Kimia, Universitas Dipenogoro Kimia. Semarang. Hendrawati, (1999). Penetapan Dosis Koagulan Dan Flokulan Pada Proses Penjernihan Air Untuk Industry. Fakultas Teknik Kimia, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia, 1-124. Karamah, E. F. (2010).Pengaruh Dosis Koagulan PAC Dan Surfaktan SLS Terhadap Kinerja Proses Pengolahan Limbah Cair Yang Mengandung Logam Besi (Fe), Tembaga (Cu), Dan Nikel (Ni) Dengan Floatasi Ozon. Jurnal fakultas teknik kimia, Universitas Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416/MENKES/SK/VII/1990 Tentang Syarat-syarat dan pengawasan air bersih. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Syarat-syarat dan pengawasan air minum. Keputusan Menteri Negara lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Komalasari. (2010). Efektifitas Poly Aluminum Chloride (PAC) Terhadap Reduksi Bakteri Esehericia Coli Pada Proses Pengolahan Air Baku Kekeruhan Tinggi, fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Jakarta. Notoadmojo, Soekidjo. 2011. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta. Oktania, D. (2005). Pengolahan Air Limbah Residu Gliserin dengan Proses Koagulasi dan Flokulasi. Skripsi. Teknik Kimia UPN Jatim. Surabaya. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Praswati, (2012). Peningkatan Efisiensi Penggunaan Koagulan Pada Unit Pengolahan Air Limbah Batubara. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Depok. Raharjo. (2000). Efektifitas Tawas Dan PAC Dalam Menurunkan Kekeruhan Pada Air Gambut. Fakultas Teknik Sipil, Jawa Barat. Rahmawati, D. (2011). Pengaruh Aktivitas Industry Terhadap Kualitas Air Sungai Diwak Dibergaskabupaten Semarang Dan Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai. Tesis, tidak dipublikasikan, semarang. Universitas dipenogoro, Indonesia. Sami, M. (2012). Penyisihan Cod, Tss, Dan pH Dalam Limbah Dalam Cair Domestik Dengan Metode Fixed-Bed Column Uf Low. Jurnal Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe, 10, (21). Samosir, A. (2009). Pengaruh Tawas Dan Diatomea Dalam Proses Pengolahan Air Gambut Dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi. Skripsi, tidak dipublikasikan, medan, universitas sumatera utara, Indonesia. Setyaningsih, D.2002. Perbandingan Efektifitas Penggunaan Koagulan FeCl, PAC, PE (Poly Electrolit) Pada Proses Koagulasi Limbah (White water) Pabrik Kertas. Skripsi. Teknik Kimia UPN Jatim. Surabaya. Soemirat, djuli.2011. kesehatan lingkunan. Yogyakarta : Gajah mada university press. Soemirat, Juli. 2010. Epidemiologi Lingkungan. Yokyakarta: Gajah mada university press. Soemirat, Juli. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yokyakarta: Gajah mada university press. Sugiharto. (1987). Dasar-Dasar Pengolahan Limbah. Jakarta. Universitas Indonesia (UI) press Sugiono, (2010). Penelitian kualitatif dan kuantitatif R dan D. Jakarta. Rineka cipta. Sumantri, (2013). Penelitian kesehatan, Yogyakarta : Gajah mada university press. Sumantri. (2013). kesehatan lingkunan. Yogyakarta : Gajah mada university press. Sutrisno T, dkk. (2002). Teknologi Penyediaan Air bersih. Jakarta. Rineka Cipta. | id_ID |