Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kekambuhan Pasien Skizofrenia di PUSKEMAS Wilayah Kota Samarinda
Abstract
Skizofrenia merupakan gangguan mental yang ditandai dengan gangguan pemikiran dengan gangguan yang mendalam mempengaruhi bahasa, persepsi, dan rasa diri. Seseorang dengan gangguan skizofrenia memiliki ciri-ciri arus pikiran yang terputus, halusinasi yang menetap, perilaku katatonik seperti perasaan yang gundah gulana serta perasaan negatif yang sering muncul seperti sikap apatis, jarang berbicara, emosi yang tumpul atau tidak wajar. Perilaku agresivitas yang dilakukan oleh seorang pasien skizofrenia disebabkan oleh rusaknya fungsi mental. Namun pada dasarnya, pasien tetap dapat melakukan perilaku agresi baik itu pada dirinya sendiri, lingkungan, dan orang-orang yang berada di sekelilingnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di Puskesmas Wilayah Kota Samarinda. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan menggunakan desain Cross Sectional” dengan Sampel sejumlah 258 orang, dengan menggunakan teknik sampling yaitu teknik Cluster Random Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner kekambuhan (BPRS). dari (Overall Gorham & Gorham, 1962) & versi Indonesia (Novitayani et.al.,2020) yang telah di uji validitas r = 0,908 (Valid) dan juga kuesioner Dukungan Keluarga dari (Damaiyanti ,2018) yang telah di uji validitas r = 0,941 (Valid) dan uji reabilitas dengan nilai alpha 0,935 (Realiabel). Hasil penelitian ini diketahui bahwan nila ρ value sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya adanya hubungan antara dukungan keluarga terhadap tingkat kekambuhan pasien skizofrenia di Puskesmas Wilayah Kota Samarinda dengan demikian dukungan keluarga dapat mencegah kekambuhan pada pasien skizofrenia karena keluarga merupakan orang atau lingkungan terdekat penderita skizofrenia. Semakin erat dukungan keluarga semakin kecil tingkat kekambuhan yang dialami dan dapat disimpulkan Dinyatakan terdapat antara dukungan keluarga dengan tingkat kekambuhan pasien skizofrenia dengan hasil p-value sebesar (0,000), yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti bahwa adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan pasien skizofrenia. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan pada pasien skizofrenia di Puskesmas Wilayah Kecamatan Kota Samarinda.

