Hubungan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Tingkat Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Wilayah Kota Samarinda
Abstract
Skizofrenia merupakan bentuk gangguan dalam fungsi alam pikiran berupa disorganisasi dalam isi pikiran yang ditandai antara lain oleh gejala gangguan pemahaman gangguan persepsi berupa halusinasi atau ilusi serta dijumpai daya nilai realitas yang terganggu yang ditunjukan dengan perilaku aneh. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan pasien skizofrenia di wilayah kota Samarinda. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. populasi dari penelitian ini ialah pasien skizofrenia di wilayah kota Samarinda berjumlah 781 orang dengan jumlah sampel 258 responden, instrumen penelitian ini ialah kuisioner kepatuhan minum obat (MMAS-8) yang berisi 8 pertanyaan tentang kepatuhan pasien dalam meminum obat dengan reliabilitas sebesar 0,83 dan kekambuhan (BPRS) berisi 18 pertanyaan tentang skala psikiatri realibel dan reliabilitas sebesar 0,908, menggunakan metode sampling cluster random sampling. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan rumus persentase dan chi-square. Hasil uji statistic dengan chi square diperoleh nilai p=0,000 (<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pasien skizofrenia yang rajin minum obat cenderung mengalami kekambuhan lebih sedikit. Artinya, pasien yang patuh mengikuti pengobatan berpengaruh untuk mengontrol gejala gangguan mereka. Ini menunjukkan pentingnya menjaga konsistensi dalam minum obat sesuai dengan resep dokter untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih buruk.

