HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENJAMAH DENGAN CEMARAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN COLIFORM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KELURAHAN AIR PUTIH
Abstract
Latar belakang: Tenaga penjamah di depot air minum terlibat dalam persiapan, pembersihan, dan pengelolaan. Mereka juga sering bersentuhan dengan air dan peralatannya. Karena merupakan bagian dari memastikan bahwa kualitas air minum memenuhi standar kesehatan, peran ini sangat penting. Faktor penjamah dan lingkungan memengaruhi tingkat kebersihan. Selain itu, hal-hal seperti usia, pengetahuan, pendidikan, dan sikap memengaruhi perilaku masyarakat. Di Kelurahan Air Putih, Samarinda, ada 14 DAMIU, di mana 9 di antaranya tidak memiliki sertifikat laik, dan 5 di antaranya memiliki sertifikat laik. Tujuan: Mengetahui kandungan dan hubungan antara tingkat pengetahuan penjamah terhadap cemaran bakteri e.coli dan bakteri coliform di Kelurahan Air putih. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dan Pendekatan kuantitatif dengan cross-sectional berfungsi mengeksplorasi hubungan antara tingkat pengetahuan dengan cemaran bakteri Escherichia coli dan Coliform pada air minum isi ulang di Kelurahan Air Putih. Hasil: Tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan penjamah dan cemaran Escherichia coli, atau p value = 0.557, setelah data dianalisis menggunakan teknik uji chi square. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi bakteri Escherichia coli di semua sampel air DAMIU di Kelurahan Air Putih adalah <1 MPN/100 ml, memenuhi standar dan aman untuk dikonsumsi. Terdapat variasi dalam konsentrasi bakteri coliform, dengan 5 DAMIU tercemar dan 9 tidak; konsentrasi tertinggi di Depo 8 adalah 358 MPN/100 ml, sedangkan konsentrasi terendah di depo 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, dan 14 adalah <1 MPN/100 ml. Meskipun tingkat pengetahuan penjamah mengenai Escherichia coli sangat baik, tidak ada hubungan signifikan antara pengetahuan penjamah dan cemaran Escherichia coli atau coliform, dengan nilai signifikansi 0,577 menunjukkan faktor lain mungkin lebih berpengaruh.

