Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang P3K dengan Motivasi Menolong pada Masyarakat Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Samarinda
Abstract
Pendahuluan : Sebelum korban kecelakaan mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif dari tenaga medis (seperti dokter atau paramedis), pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) memberikan pertolongan dan pengobatan sementara kepada mereka. Tindakan berdasarkan pengetahuan kedokteran dasar yang dapat dimiliki oleh masyarakat awam adalah pertolongan medis dasar. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang P3K dengan motivasi menolong pada masyarakat terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Samarinda. Metode : Penelitian ini menggunakan paradigma pendekatan cross-sectional dan bersifat deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden, yang dipilih menggunakan kombinasi prosedur pemilihan acak dasar dan pengambilan sampel selektif. Kuesioner demografi, tes pengetahuan pertolongan pertama, dan kuesioner motif membantu digunakan untuk mengumpulkan data. Uji Chi-Square digunakan untuk menguji data yang dikumpulkan. Hasil : Hasil Analisa menunjukan sebagian besar masyarakat berusia 20-30 tahun sebanyak 64 responden, mayoritas jenis kelamin laki-laki sebanyak 55 responden, pendidikan terakhir SMA/SMK/MA sebanyak 50 responden dan mayoritas tidak pernah menolong korban kecelakaan sebanyak 56 responden. Mayoritas tingkat pengetahuan masyarakat yaitu pada kategori kurang berjumlah 43 responden, sementara itu pada motivasi menolong mayoritas responden berada pada tingkat kategori sedang berjumlah 40 responden. Hasil uji statistik menunjukan bawah nilai p value sebesar 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan tentang P3K dengan motivasi menolong pada masyarakat terhadap kecelakaan lalu lintas. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan P3K berhubungan dengan motivasi menolong pada masyarakat terhadap kecelakaan lalu lintas di Kota Samarinda.

