FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LILIN AROMATERAPI KOMBINASI MINYAK ATSIRI DAUN NILAM (Pogostemon cablin Benth) DAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) SEBAGAI RELAKSASI
Abstract
Banyak masyarakat mendapat tekanan dari pekerjaan telah meningkatkan prevalensi stres di kalangannya, sehingga berdampak negatif pada kualitas hidup seperti gangguan tidur, kecemasan, serta kegelisahan berlebih. Sangat penting untuk dilakukan pencegahan terhadap stress dimana salah satu terapi alternatif yang aman dan alami untuk membantu relaksasi serta mengatasi stres. Salah satu bentuk aromaterapi yang mudah digunakan adalah lilin aromaterapi karena dapat memberikan efek menenangkan melalui pelepasan aroma minyak atsiri saat dibakar. Daun nilam (Pogostemon cablin Benth) dan kayu manis (Cinnamomum burmannii) dikenal sebagai sumber minyak atsiri dengan sifat relaksasi, di mana daun nilam membantu mengurangi kecemasan dan stres, sedangkan kayu manis memberikan efek hangat dan menenangkan sistem saraf. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan dan mengevaluasi sifat fisik serta efektivitas lilin aromaterapi berbahan kombinasi
minyak atsiri daun nilam dan kayu manis sebagai relaksasi. Evaluasi fisik meliputi beberapa aspek seperti uji organoleptis, waktu bakar, ketahanan aroma, tinggi nyala api, titik leleh, uji hedonik, serta uji efektivitas terapi. Hasil menunjukkan bahwa formula III, dengan kombinasi minyak nilam (3%) dan kayu manis (1%), memiliki performa terbaik, mencakup waktu bakar terlama (325,66 menit), ketahanan aroma optimal (323,63 menit), tinggi nyala api yang stabil, titik leleh tertinggi (54C) serta tingkat
kesukaan terbanyak dari responden. Formula ini menunjukkan efektivitas dalam memberikan terapi relaksasi, di mana perasaan tenang dan nyaman paling banyak dirasakan responden. Penelitian ini mendukung pengembangan produk berbasis bahan alami lokal sebagai solusi untuk relaksasi dan peningkatan kualitas hidup.

