Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Tambora (Ageratum Conyzoides) Terhadap Penyembuhan Luka Robek (Vulnus Laseratum) pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Sprague Dawley
Abstract
terpisah dari jaringan normal, biasanya akibat robekan dengan kekuatan besar. Daun Tambora (Ageratum conyzoides) dikenal mengandung senyawa sekunder seperti terpenoid, alkaloid, minyak atsiri, saponin, dan fenol yang memiliki berbagai aktivitas farmakologi. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ekstrak daun Tambora terhadap penyembuhan luka robek pada tikus putih (Rattus norvegicus) strain Sprague Dawley. Metode Penelitian menggunakan metode true experimental dengan rancangan penelitian time series control group design. Populasi penelitian terdiri dari empat tikus putih jantan yang dibagi ke dalam empat sampel, termasuk tiga sampel perlakuan dengan konsentrasi ekstrak daun Tambora 0,25%, 0,5%, dan 1%, serta satu kelompok kontrol yang menggunakan salep bioplacenton. Hasil : pada penelitian ini menggunakan Uji normalitas (Shapiro Wilk) untuk menganalisis data dengan nilai p<0,05 pada penelitian ini menunjukkan hasil 0,10 yang artinya data berdistribusi normal. Kesimpulan: dapat disimpulkan konsentrasi P2 0,5% menghasilkan efek optimal lebih baik daripada pemberian ekstrak bandotan pada konsentrasi yang lebih rendah dan konsentrasi 0,5% menghasilkan penyembuhan luka yang memiliki efek hemostatis paling efektif. Pemberian ekstrak daun Tambora dengan formulasi 0,5% mempercepat penyembuhan luka robek pada tikus dibandingkan dengan kontrol dengan pengamatan terhadap fase inflamasi, proliferasi, dan awal remodelling luka.

