| dc.identifier.citation | Ahmad, W., 2006. Fundamentals of Chemistry, Mineralogy, Weathering Processes and Laterite Formation. Training Manual, ITSL INCO, Ltd. Brahmantyo, B., Bandono, 2006. Klasifikasi Bentuk Muka Bumi. Geoaplika 1, 71–79. Freyssinet, P., Butt, C.R.M., Morris, R.C., Piantone, P., 2005. Ore-Forming Processes Related to Lateritic Weathering, in: Hedenquist, J.W., Thompson, J.F.H., Goldfarb, R.J., Richards, J.P. (Ed.), One Hundredth Anniversary Volume. Society of Economic Geologists, hal. 681–722. doi: 10.5382/AV100.21 Hanley, D.S.O., 1992. Solution to the volume problem in serpentinization. Geology 20, 705 708. Hidayat, S., dan Umar, I., (1994) : Peta Geologi Lembar Balikpapan, Kalimantan; Skala 1:250.000, Direktorat Geologi, Bandung. Hirth, G., Guillot, S., 2013. Rheology and Tectonic Significance of Serpentinite. Elements 9, 107–113. doi: 10.2113/gselements.9.2.107 Mével, C., 2003. Serpentinization of abyssal peridotites at mid-ocean ridges. Comptes Rendus Geoscience 335, 825–852. doi: 10.1016/j.crte.2003.08.006 Oud, K., 2010. Serpentinization and fracture formation in peridotites on Otrøy, western gneiss region, Norway: Late stage pt-conditions and implications for tectonic decompression. Thesis. Utrecht University. Streckeisen, A., 1976. To each plutonic rock its proper name. Earth-Science Reviews 12, 1 33. doi: 10.1016/0012-8252(76)90052-0 | id_ID |
| dc.description.abstract | Penelitian ini terletak di wilayah Perbukitan Nui, Kec. Long Ikis, Kab. Paser, Prov. Kalimantan
Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik batuan ultramafik
serta tingkat derajat serpentinisasi yang terjadi pada daerah penelitian. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, pengamatan lapangan dan analisis petrografi.
Analisis petrografi digunakan untuk mengetahui mineralogi batuan dan menentukan persentase
kehadiran mineral serpentin. Berdasarkan analisis petrografi, litologi daerah penelitian tersusun
dari satuan batuan ultramafik yang telah mengalami serpentiniasasi sedang dan ditemukan juga
serpenitit dengan Tingkat serpenisasi tinggi. Proses serpentinisasi tinggi terjadi pada wilayah
dengan topografi pedataran-perbukitan dan serpentinisasi sedang cenderung terjadi pada
topografi perbukitan-pegunungan. Daerah yang mengalami serpentinisasi tinggi berasosiasi
dengan kekar tarik, kekar gerus dan urat yang telah terisi oleh mineral grup serpentin. Tekstur
dan struktur pada serpentin juga menunjukkan tahapan pengalihtempatan batuan ultramafik
pada fase pemekaran lantai samudera, fase subduksi, dan fase orogenik. | id_ID |