• English
    • Bahasa Indonesia
  • English 
    • English
    • Bahasa Indonesia
  • Login
View Item 
  •   UMKT-DR Home
  • Faculties and Schools
  • Faculty of Law
  • S1 Final Project
  • View Item
  •   UMKT-DR Home
  • Faculties and Schools
  • Faculty of Law
  • S1 Final Project
  • View Item
JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Analisis Putusan Pengadilan terhadap Pelaku Tindak Pidana Kekerasan Fisik dalam Rumah Tangga

Thumbnail
View/Open
COVER (1.387Mb)
BAB 1 (666.5Kb)
BAB 2 (869.2Kb)
BAB 3 (1012.Kb)
BAB 4 (501.7Kb)
DAFTAR PUSTAKA (507.6Kb)
LAMPIRAN (1.082Mb)
SKRIPSI (2.703Mb)
Date
2025-01-14
Author
Wahyuni, Nor Alifah
Metadata
Show full item record
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai putusan pengadilan terhadap pelaku tindak pidana kekerasan fisik dalam rumah tangga, dengan berfokus pada 3 (tiga) Putusan Pengadilan yaitu Putusan Nomor 607/Pid.Sus/2024/PN Bpp, Putusan Nomor 388/Pid.Sus/2024/PN Bpp, dan Putusan Nomor 90/Pid.Sus/2023/PN Bln dengan menganalisis pertimbangan Hakim dalam memutus perkara terhadap pelaku serta implikasi dari pertimbangan Hakim dalam memutus perkara terhadap penegakan hukum di Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan yuridis normatif, data yang digunakan adalah data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hakim mempertimbangkan baik aspek yuridis maupun non-yuridis, dalam Putusan Nomor 607/Pid.Sus/2024/PN Bpp, Hakim menjatuhkan hukuman ringan dengan mempertimbangkan pengakuan dan penyesalannya. Sebaliknya, dalam Putusan Nomor 90/Pid.Sus/2023/PN Bln, Hakim memberikan hukuman berat dengan memperhatikan dampak trauma yang dialami korban, meskipun terdapat upaya perdamaian dan tindak kekerasan yang dilakukan tergolong ringan. Putusan Nomor 388/Pid.Sus/2024/PN Bpp menunjukkan bahwa perbedaan pasal yang diterapkan dapat menimbulkan variasi dalam berat hukuman, yang mencerminkan perlakuan yang berbeda terhadap pelaku. Implikasi pertimbangan Hakim dalam memutus perkara harus menunjukkan hukuman yang adil dan konsisten untuk melindungi korban serta memberikan efek jera bagi pelaku. Ketidakpuasan masyarakat terhadap perbedaan hukuman dapat mengurangi kepercayaan terhadap sistem peradilan. Oleh karena itu, Hakim perlu mempertimbangkan semua aspek dalam menjatuhkan pidana untuk mencegah terulangnya kekerasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai masalah serius KDRT.
URI
https://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/5109
Collections
  • S1 Final Project
UMKT-DR  © 2018  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Contact Us | Send Feedback
 

 

Browse

All of UMKT-DRCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

My Account

Login
UMKT-DR  © 2018  Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Contact Us | Send Feedback