HUBUNGAN KEPADATAN HUNIAN DAN PENCAHAYAAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN SUNGAI PINANG, KOTA SAMARINDA
Abstract
Tujuan Studi : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol dengan melibatkan 64 kasus dan 64 kontrol. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan observasi kondisi hunian. Uji chi- square digunakan untuk menganalisis hubungan antara kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru. Analisis multivariat dilakukan untuk mengontrol variabel perancu seperti usia dan pekerjaan. Hasil : Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat memiliki hubungan signifikan dengan kejadian TB paru dengan p-value 0.008 dan OR 2.790 (95% CI: 1.361 - 5.718). Pencahayaan yang buruk juga menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian TB paru dengan p-value 0.008 dan OR 2.778 (95% CI: 1.358 - 5.682). Analisis multivariat menunjukkan bahwa kepadatan hunian dan pencahayaan tetap signifikan setelah dikontrol oleh variabel usia dan pekerjaan.
Manfaat : Hasil penelitian ini memberikan bukti ilmiah bahwa kepadatan hunian dan pencahayaan yang buruk meningkatkan risiko kejadian TB paru. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah dan dinas kesehatan untuk mengimplementasikan kebijakan dan program yang bertujuan memperbaiki kondisi hunian serta meningkatkan pencahayaan alami dalam rumah. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan hunian yang sehat dalam upaya pencegahan TB paru.

