Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Hipertensi di Wilayah PUSKESMAS Wonorejo Samarinda
Abstract
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang harus diperhatikan secara serius karena menjadi salah satu penyebab utama peningkatan angka kematian di masyarakat. Penanganan bagi individu yang menderita hipertensi perlu dilakukan seumur hidup, mencakup pengobatan, pengaturan pola makan, dan perubahan gaya hidup. Keberhasilan dalam penanganan terapi dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan. Kepatuhan dalam pengobatan berarti mengikuti semua instruksi yang diberikan dalam proses pengobatan dengan baik. Salah satu elemen yang memengaruhi kepatuhan pasien terhadap hipertensi adalah tingkat pengetahuan mereka. Ketidaktahuan mengenai komplikasi hipertensi dapat berdampak pada cara pencegahan komplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan dalam pengobatan pada pasien hipertensi di daerah Puskesmas Wonorejo Samarinda. Dalam penelitian ini, populasi mencapai 1056 responden, dan dengan metode Purposive Sampling didapatkan 290 responden sebagai sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah desain cross-sectional dengan kuesioner HK-LS (Hypertension Knowledge-Level Scale) untuk mengukur pengetahuan dan kuesioner Hill-Bone (HBTS-I11) untuk mengukur kepatuhan pengobatan. Analisis data mencakup analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik, yaitu sebanyak 131 orang (45,2%) dan 156 orang (53,8%) patuh terhadap pengobatan,. Berdasarkan hasil uji Chi-Square, diperoleh nilai p.value 0,002 yang lebih kecil dari 0,05, yang menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan pengobatan pada penderita hipertensi di Puskesmas Wonorejo Samarinda.

