Show simple item record

dc.contributor.authorRahani, Nur Fitria
dc.date.accessioned2025-09-10T02:21:07Z
dc.date.available2025-09-10T02:21:07Z
dc.date.issued2025-02-14
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/5180
dc.description.abstractKajian ini menyoroti potensi serta hambatan dalam penggunaan konsiliasi sebagai metode penyelesaian konflik hubungan industrial di Provinsi Kalimantan Timur. Meskipun Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 mengatur konsiliasi sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa, pihak-pihak yang berselisih kerap lebih memilih metode lain, seperti mediasi. Penelitian ini menerapkan pendekatan yang menggabungkan aspek yuridis normatif dan empiris, dengan wawancara sebagai sumber data utama serta literatur hukum yang relevan sebagai sumber data pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan jumlah konsiliator, kurangnya pemahaman pengusaha dan pekerja mengenai mekanisme konsiliasi, serta persepsi negatif terhadap efisiensi dan biaya menjadi kendala utama dalam pelaksanaan konsiliasi. Namun, peluang untuk meningkatkan efektivitas konsiliasi tetap ada melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sosialisasi intensif, dan kebijakan yang mendukung implementasi konsiliasi sebagai mekanisme penyelesaian perselisihan. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan teori hukum ketenagakerjaan serta menjadi referensi bagi pengambil kebijakan untuk memperbaiki sistem penyelesaian hubungan industrial.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectKonsiliasiid_ID
dc.subjectHubungan Industrialid_ID
dc.subjectPerselisihan Kerjaid_ID
dc.subjectHukum Ketenagakerjaanid_ID
dc.subjectKalimantan Timurid_ID
dc.titlePeluang dan Tantangan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui Konsiliasi di Provinsi Kalimantan Timurid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record