Show simple item record

dc.contributor.authorAfrida, Rica
dc.contributor.authorSusanti, Rahmi
dc.contributor.authorSunarti, Sri
dc.date.accessioned2018-05-31T08:05:24Z
dc.date.available2018-05-31T08:05:24Z
dc.date.issued2015-08-15
dc.identifier.citationAditama, T.Y. (2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (2012). Statistik Kedokteran Dan Kesehatan. Salemba Medika. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. (2010). Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Oleh Juru Pemantau Jentik. Direktorat Jenderal PP & PL. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, (2009). Pencegahan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Direktorat Jenderal PP & PL, Jakarta. Departemen kesehatan RI. (2010). Informasi Umum Demam Berdarah Dengue. Ditjen PP dan PL. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Departemen kesehatan RI. (2010). Penyelidikan Epidemiologis penanggulangan Fokus dan Penanggulangan Vektor Pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Departemen Kesehatan RI. (2007). Ekologi Dan Aspek Perilaku Vektor. Direktur Jenderal PPM & PL. Jakarta. Dinas Kesehatan Kota Samarinda. (2014-2015). Data Demam Berdarah Dengue (DBD). Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. (2011-2014). Data Demam Berdarah Dengue (DBD). Direktorat Jenderal PPM&PL. (2005). Pencegahan Dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Kelurahan Pelabuhan Kota Samarinda. (2015). Data Profil Kelurahan Pelabuhan. Kementerian Kesehatan RI. (2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Direktorat Jenderal PP & PL.Jakarta. Maria, Ita. Dkk. (2013). Faktor Risiko Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Makassar Tahun 2013. Makassar: FKM UNHAS. Diakses di http://journal.unhas.ac.id pada 23 Februari 2015 pukul 11.38 WITA. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Novitasari, ika, dkk. 2014. Hubungan Suhu, Kelembaban Rumah Dan Perilaku Masyarakat Tentang PSN Dan Larvasidasi Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di RW 01 Kelurahan Sendangguwo Semarang. Diakses di http://eprits.dinus.ac.id pada 12 april 2015 pukul 09.44 WITA. Peraturan Menteri Kesehatan RI. (2010). Pengendalian Vektor. Direktorat Jenderal PP & PL. Jakarta. Puskesmas Sidomulyo. (2014-2015). Data Demam Berdarah Dengue (DBD). Ridha, Rasyid, dkk. 2013. Hubungan Kondisi Lingkungan Dan Kontainer Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Daerah Endemis DBD Kota Banjarbaru. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang. Banjarmasin: Balai Litbang P2B2. Diakses di http://ejournal.litbang.depkes.go.id pada 21 Maret 2015 pukul 03.09 WITA. Sastroasmoro, Sudigdo. (2011). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto. Jakarta. Sugiyono, (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung. Widagdo, Laksmono, dkk. (2008). Kepadatan Jentik Aedes Aegypty Sebagai Indikator Keberhasilan Pemberantasan Sarang Nyamuk (3M Plus) Di Kelurahan Srondol Wetan, Semarang. Jurnal Kesehatan Lingkungan. Semarang: FKM UNDIP. Diakses di http://journal.ui.ac.id pada 17 April 2015 pukul 11.25 WITA. Winarsih, Sri. (2013). Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah Dan Prilaku PSN Dengan Kejadian DBD. Semarang: UNNES. Diakses di http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph pada 24 April 2014 pukul 10.17 WITA.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/520
dc.description.abstractUpaya pencegahan DBD sangat penting untuk dilakukan salah satunya dengan melakukan abatisasi dan tindakan pemberantasan Sarang nyamuk (PSN), akan tetapi upaya pencegahan belum tercapai sesuai dengan target yang ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa hubungan abatisasi dan tindakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan kasus DBD di Kelurahan Pelabuhan Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain Case Control “non matching” dengan jumlah sebanyak 76 responden, dimana jumlah untuk kelompok kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 38 responden di Kelurahan Pelabuhan Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2015. Hasil analisis bivariat dengan uji koefisien kontingensi C dengan hasil 0,011 dimana nilai tersebut lebih < dari alpha (0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan abatisasi dengan kasus DBD dan dengan nilai 0,001 menunjukkan ada hubungan PSN dengan kasus DBD di Kelurahan Pelabuhan Wilayah Kerja Puskesmas Sidomulyo Samarinda. Saran bagi masyarakat Kelurahan Pelabuhan adalah diharapkan agar masyarakat dapat meningkatkan dalam upaya pencegahan DBD dengan melakukan abatisasi dan kegiatan 3M plus secara berkala. Saran untuk peneliti selanjutnya adalah dapat menambah variabel mengenai upaya pencegahan penyakit DBD secara terpadu dan dapat menambah sampel penelitian yang lebih banyak lagi.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectDBDid_ID
dc.subjectAbatisasiid_ID
dc.subjectTindakan PSNid_ID
dc.titleHubungan Abatisasi dan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Kasus DBD di Kelurahan Pelabuhan Wilayah Kerja PUSKESMAS Sidomulyo Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Correlation Between Abatization and the Actions For Mosquito Breeding Eradication and the Occurrence of Dengue Fever in Pelabuhan Village Under the Operational Area of PUSKESMAS Sidomulyo Samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record