| dc.description.abstract | Beton merupakan material konstruksi utama yang banyak digunakan karena sifatnya yang tahan lama. Namun, beton konvensional memiliki berat jenis tinggi, yaitu sekitar 2.300–2.500 kg/m³, sehingga meningkatkan beban struktur. Untuk mengatasi hal tersebut, beton ringan dikembangkan dengan berat jenis kurang dari 1.900 kg/m³ berdasarkan SNI 03-3449-2002. Beton ringan, meskipun memiliki kekuatan tarik lebih rendah, menawarkan keunggulan berupa pengurangan beban struktur.
Penelitian ini mengevaluasi penggunaan pasir Simpang Paser dari Samarinda sebagai agregat halus dalam beton ringan. Pasir ini memiliki tekstur kasar, gradasi seragam, dan ukuran butir 0,55–4,75 mm, namun dengan kadar lumpur tinggi yang memerlukan pencucian untuk meningkatkan kualitas beton. Dengan menggunakan foaming agent, penelitian ini mengkaji pengaruh variasi foam (0%, 10%, dan 20%) terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton ringan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan foaming agent 10% menghasilkan kuat tekan tertinggi, yaitu 13,58 MPa pada umur 14 hari dalam kondisi tidak direndam. Namun, penambahan foam di atas 10% cenderung menurunkan kekuatan beton. Pasir Simpang Paser terbukti memiliki potensi besar sebagai bahan lokal untuk beton ringan yang ekonomis, mengurangi ketergantungan pada material impor, sekaligus mendukung pengembangan konstruksi ramah lingkungan. | id_ID |
