dc.identifier.citation | Addin A, 2009. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit. Puri Delco,Bandung. Anonim 2011, Epidemiologi dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Diakses : 23 Februari 2015 Anonim 2011, Kepadatan Jentik Aedes Aegypti Sebagai Indikator Keberhasilan Pemberantsan Sarang Nyamuk. Diakses : 27 Februari 2015 Anonim 2008. Kegiatan 3M Dalam Pemberantasan DBD. Diakses : 28 Februari 2015 Budioro, 2010, Pencegahan Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2004. Kebijakan Proram P2-DBD dan Situasi Terkini DBD Indonesia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Nasry, NN, 1997, , Rineke Cipta. Jakarta Notoatmodjo. S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta. Jakarta. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),. Diakses : 5 Maret 2015. (http://www.infopenyakit.com/2008/03/penyakit-demam-berdarahdengue dbd.html) Sembel, DT, 2009, Entomologi Kedokteran, CV Andi Offset, Yogyakarta Yatim, F, 2007, Macam-macam Penyakit Menular dan Cara Pencegahannya. Jilid 2, Pustaka Obor Populer, Jakarta. ----------, 2008, Epidemiologi, Jakarta: Rineka Cipta. Pemberantasannya, Erlangga, Jakarta. | id_ID |
dc.description.abstract | Kelurahan Sempaja merupakan salah satu desa endemis DBD di Kota Samarinda yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sempaja. Berdasarkan data kasus DBD Kota Samarinda diketahui bahwa kasus DBD di Kelurahan Sempaja mulai tahun 2012-2014 berturut-turut, tahun 2012 terjadi sebanyak 24 kasus, tahun 2013 terjadi sebanyak 37 kasus, dan ditahun 2014 terjadi sebanyak 73 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Angka Bebas Jentik di RT.07 dan RT.39 Kelurahan Sempaja Samarinda Utara.
Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskrptif, dengan jumlah 69 sampel di RT.07 dan 59 sampel di RT.39. Instrumen yang digunakan adalah senter, dan buku sebagai catatan dalam penelitian. Data diolah secara manual dan diinput kedalam komputer kemudian di sajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
Hasil penelitian di RT.07 diketahui bahwa ABJ sebesar 46.37%, indikator House Index sebesar 44.92%, indikator Container Index sebesar 15.16%, dan indikator Breteau Index sebesar 56.62%, dan di RT.39 Indikator ABJ sebesar 46.37%, indikator House Index sebesar 44.92%, indikator Container Index sebesar 15.16%, dan indikator Breteau Index sebesar 56.62%. Ini menunjukkan bahwa di RT.07 angka jentik masih tinggi dibandingkan dengan RT.39, dinyatakan dalam standar Depkes yakni ABJ (>95%), (HI<5%), CI (<10%), BI (<50%).
Perlu upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk melalui penyuluhan, peningkatan peran serta masyarakat, partisipasi masyarakat secara aktif dalam melaksanakan kebersihan lingkungan dan Pemberantasan Sarang Nyamuk yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit DBD secara bergotong royong maupun individu dan kerjasama Pemerintah daerah untuk melakukan tindakan pencegahan DBD. | id_ID |