Hubungan antara Penggunaan Media Sosial dengan Tingkat Pengetahuan Seksual Remaja di SMAN 5 Samarinda
Abstract
LATAR BELAKANG : Saat ini, kebutuhan remaja akan informasi, pendidikan dan pelayanan tentang kesehatan reproduksi masih belum dipenuhi dengan baik. Remaja sering merasa tidak nyaman atau tabu untuk membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi faktor keingintahuannya, mereka berusaha untuk mendapatkan informasi ini. Remaja sering merasa bahwa orang tuanya menolak membicarakan masalah seks sehingga mereka kemudian mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media massa (Darwisyah, 2008).
TUJUAN : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dengan tingkat pengetahuan seksual remaja di SMAN 5 Samarinda.
METODE : Rancangan penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 190 siswa kelas X SMAN 5 Samarinda dengan teknik pengambilan sampel Proportionate Stratified Random Sampling. Sedangkan analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan Chi-Square.
HASIL : Hasil uji statistik antara penggunaan media sosial dengan tingkat pengetahuan seksual diperoleh p-value sebesar 0.00 < (α) sebesar 0.05 sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik ada hubungan yang bermakna antara penggunaan media sosial dengan tingkat pengetahuan seksual remaja di SMAN 5 Samarinda.
KESIMPULAN : Terdapat hubungan yang signifikan atau bermakna antara penggunaan media sosial dengan tingkat pengetahuan seksual remaja di SMAN 5 Samarinda.