Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Ketuban Pecah Dini di Kutai Kartanegara Tahun 2017
Abstract
Latar Belakang, Ketuban pecah dini sangat berbahaya bagi ibu hamil maupun bayinya. Bahaya dari ketuban pecah dini adalah infeksi terjadi pada ibu dan bayi. Pecahnya ketuban membuat bayi tidak terlindungi oleh selaput ketuban dan terkena kontak dunia luar, yang menyebabkan bakteri masuk ke dalam rahim ibu dan menginfeksi ibu dan bayi. Hal ini dapat mengancam nyawa ibu maupun bayi. (Kompasiana, 2014).
Tujuan Penelitian, Peneliti ingin menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini di Kabupaten Kutai Kartanegara dan juga ingin menganalisis besaran resiko pada faktor-faktor di penelitian ini.
Metode Penelitian, Penelitian berfokus pada masalah dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif analitik dengan strategi studi kasus kontrol. Teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan menganalisis data. Validitas data menggunakan perhitungan Kofisien Biserial dan Reabilitas menggunakan KR 20. Tehnik analisis data menggunakan Uji Chi Square dan Odds Ratio
Hasil dan Kesimpulan Penelitian, Pada Uji Chi Square penelitian ini di dapatkan beberapa faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketuban pecah dini, yaitu infeksi (0,000), anemia (0,007), senam hamil (0,000), posisi janin (0,009), dan riwayat KPD (0,002) yang memiliki nilai p value < 0,05. Sedangkan faktor umur (0,132), paritas (0,678), pekerjaan (1,000), trauma (0,385) dan gemeli (0,250) tidak memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketuban pecah dini. Kemudian pada Uji Odds Ratio didapatkan hasil faktor umur (2,320), infeksi (22,857), anemia (6,047), trauma (1,680), gemeli (4,188), posisi janin (10,208) dan riwayat KPD (11,200) memiliki nilai OR > 1 sehingga faktor tersebut menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. Sedangkan faktor paritas (0,892), pekerjaan (0,733) dan senam hamil (0,031) memiliki nilai OR < 1 yang artinya faktor tersebut mencegah terjadinya Ketuban pecah dini.