Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap Publik (Non Intensif) Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Budaya organisasi menjadi ciri khas dari organisasi. Hal ini berhubungan dengan acuan atau pedoman dalam kaitannya dengan kinerja perawat. Berdasarkan studi pendahuluan budaya organisasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie pe menunjukkan 55 (84,%) perawat merasa kerja di ruang perawatan tidak dapat membuat perawat kreatif dan inovatif 59 (90,7%) perawat merasa kebiasaan kerja tidak perlu cermat dan detail. Kemudian studi pendahuluan kinerja perawat menunjukkan 35 (53,9%) perawat merasa kolaborasi perawat dengan perawat atau profesi lain belum terjalin dengan baik dan terdapat 27 (42,%) perawat merasa kerapkali terjadi miskomunikasi antara perawat dengan perawat atau profesi lain.
Tujuan : Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan budaya organisasi dengan kinerja perawat di instalasi rawat inap public (non intensif) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Metode : Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan Cross Sectional. Sampel pada penelitian yaitu perawat di instalasi rawat inap public (non intensif) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yaitu berjumlah 189 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji Pearson Product Moment.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar usia responden antara 23-27 tahun sebanyak 88 responden (46,6%), jenis kelamin perempuan sebanyak 105 responden (55,6%), lulusan Ners sebanyak 94 responden (49,7%) dan masa kerja 1-3 tahun sebanyak 76 responden (40,2%). Untuk budaya organisasi dengan kinerja perawat yaitu nilai signifikansi < α, yaitu 0,000 < 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan nilai Pearson Correlation yaitu 0,291 yang berarti terjadi korelasi yang rendah.
Kesimpulan : Ada hubungan antara budaya organisasi denngan kinerja perawat di instalasi rawat inap publik (non intensif) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Saran : Penelitian yang sama dapat dilakukan di unit – unit lain dari rumah sakit yang sama untuk membandingkan hasil yang diperoleh.