Pengaruh Pemberian Bubur Tepung Tapioka (Amylum Manihot) Kombinasi Madu (Caiba Pentandra) terhadap Skala Nyeri Epigastrik pada Penderita Dispepsia di Wilayah Kerja PUSKESMAS Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara
Abstract
Latar Belakang : Indonesia tercatat ada 40%-50% menderita dispepsia dan diperkirakan terdapat 10 juta jiwa atau sekitar 6,5% dari jumlah penduduk yang berusia 40 tahun. Kalimantan Timur pada tahun 2016 dispepsia berada di urutan ke 4 dengan prevelensi 8% dari jumlah penduduk. Sedangkan untuk PUSKESMAS Sungai Siring penderita dispepsia tercatat dari bulan Juli 2017 terdapat 25 kasus dan bulan Agustus 2017 yaitu terdapat 43 kasus sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh pemberian bubur tepung tapioka (amilum manihot) kombinasi madu (caiba pentandra) terhadap skala nyeri epigastrik pada penderita dispepsia di wilayah kerja PUSKESMAS Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain penelitian Pre Eksperimen dengan rancangan one group pretest posttest.
Hasil Penelitian : Setelah dilakukan uji paired t-test diperoleh nilai significancy (P) value = 0,000 atau < 0,05 berarti H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang bermakna dari pemberian bubur tepung tapioka kombinasi madu terhadap skala nyeri epigastrik pada penderita dispepsia di wilayah kerja PUSKESMAS Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara.
Kesimpulan dan Saran : Terdapat pengaruh yang bermakna dari pemberian bubur tepung tapioka (amylum manihot) kombinasi madu (caiba pentandra) terhadap skala nyeri epigastrik pada penderita dispepsia di wilayah kerja PUSKESMAS Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara. Diharapkan PUSKESMAS dapat memberikan promosi kesehatan tentang terapi diet seperti mengkonsumsi bubur tepung tapioka (amylum manihot) kombinasi madu (caiba pentandra) yang dapat mengurangi rasa nyeri epigastrik.