Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien CKD (Chronic Kidney Disease) dengan Intervensi Kombinasi Inovasi Aromaterapi Mawar dan Murottal Al Qur’an (Surah Ar-Rahman) terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan di Ruang Hemodialisis RSUD Abdul Wahab Sjahranie Tahun 2018
View/ Open
Date
2018-07-24Author
Haikal, Lutfi Fiqri
Milkhatun, Milkhatun
Metadata
Show full item recordAbstract
Gagal ginjal kronik yaitu suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut. Dialisa adalah tindakan terapi perawatan gagal ginjal terminal. Tindakan ini disebut terapi pengganti karena berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang sering dilakukan adalah hemodialisis. Kompleksitas masalah yang timbul pada pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisis akan mengakibatkan timbulnya kecemasan pada pasien tersebut. Berkenaan dengan hal tersebut, diperlukan terapi terapi nonfarmakologis yang dapat membantu terjadinya penurunan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, salah satu terapi nonfarmakalogi Compelementary and Alternative Medicine (CAM) dan terapi musik sudah mulai digunakan dan dikembangkan dalam dunia kesehatan yang salah satunya adalah aromaterapi mawar dan murottal al qur’an.Aromaterapi minyak esensial mawardigunakan untuk membantu menjaga kesehatan, membangkitkan semangat, menyegarkan serta menenangkan.Terapi murottal sendiri memiliki aspek yang sangat diperlukan untuk mengatasi kecemasan, yakni kemampuan membentu koping baru untuk mengatasi kecemasan. Metode yang digunakan sebagai alat ukur tingkat kecemasan menggunakan kuesioner dengan skala HARS sebelum dan sesudah perlakuan, Tujuan penulisan karya tulis akhir ners ini adalah untuk menganaslisa efektivitas aromaterapi mawar dan murottal al qur’an untuk menurunkan kecemasan pasien saat dilakukan hemodialisis. Hasil analisis menunjukkan adanya penurunan tingkat kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dari skala kecemasan sedang menjadi skala ringan dengan nilai rata-rata penuruan skor 5-10. Dalam prakteknya pasien yang menjalani hemodialisis rutin memerlukan perawatan berkesinambungan dari waktu kewaktu untuk bisa meningkatkan semangat hidup penderita.