dc.identifier.citation | Anonim, (2014) Faktor Risiko Hipertensi Yang Dapat Dikontrol, Http://Www.Smalcrab.Com/Kesehatan/25-Healty/511-Faktor-Risiko-Hypertensi-Yang-Dapat-Dikontrol/ Bustan, N. 2007. Epidemologi Penyakit Tidak Menular Jakarta, Pt. Rineka Cipta Bansoed, (2012). Limonen Attenuates Anxiogenic- And Depression-Like Eeffects Of Corporation Realising Factor In Mice.Pv :Bhutada Ps Clarke, S (2009). Esensial Chemistry For Aromatherapi. Fundamentals Of Chemistry :163-165 Dewi, I.P. (2013). Aromaterapi Lavender Sebagai Media Relaksasi. Bali : Fakultas Farmasi Universitas Udayana. Faruq, Zakiah (2004). Islam dan Kesehatan Mental Pokok- Pokok Keimanan, Jakarta : PT Gunung Agung, Cet. Fitriana, N. 2007. Hipetensi Pada Lansia, Http://Www.Scribd.Com/, Dikases 10 Agustutus 2015. Herlambang. 2013. Menaklekan Hipertensi Dan Diabetes. Jakarta Selatan: Tugu Publi Koensomardiyah (2009). Aroma Terapi Untuk Kesehatan,Kebugaran Dan Kecantikan. Yogyakarta : Lily Publisher Lovastatin, kohlmeir. 2005. Penyakit jantung Dan tekanan darah tinggi, Prestasi Pustakaraya. Lubis, (2009). Pengaruh Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap, Uniersitas Sumatra Utara. Muhammadun, (2010). Hidup Bersama Hipertensi. In Book: Yogyakarta. Potter, P.A Dan Perry, A.G(2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Dan Praktik (Ed.5) Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Egc. Price & wilson. (2005). Patofisiologi konsep dasar penyakit. Jakarta : EGC. Purwanto, B. 2012. Hipertensi (Patogenesis , Kerusakan target organ dan penatalaksanaan). Surakarta: UNS Press. Riskesdas, 2007. Pedoman dan pemeriksaan. Jakarta: departemen Kesehatan RI Rokhaaeni, H., dkk. (2001). Buku ajar keperawatan kardiovaskular. Jakarta: bidang pendidikan dan penelitian pusat kesehatan jantung dan pembuluh darah nasional harapan kita. Smeltzer & Bare (2001), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol.2 Diabetes, Jakarta : Egc. Smeltzer, Suzane C. (2006), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart Edisi 8, Jakarta : Egc Stuart & Laraia. (2005). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5 . Jakarta: Egc Sueryoko, 2010. Gizi untuk penderita hipertensi. Bumi Aksara, Jakarta Sulistyawaty, (2009). Gambaran penerapan diagnosis Nanda Nic dan Noc. JIK vol 02, fakultas kedokteran UGM, Yogyakarta. Sunanto , Hardi.2009. 100 Resep Sembuhkan Hipertensi, Asam Urat Dan Obesitas. Pt Elex Media Kompuindo Wiramihardja. (2005). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama. Yustinus Semiun. (2006). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta: Kanisius. | id_ID |
dc.description.abstract | Latar belakang : Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah Stroke dan tuberkulosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Hal ini sebenarnya Berdasarkan data dari Riskesdas Litbang Depkes (2013), hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%) ( Kemenkes RI, 2014 ). Tujuan : Analisis masalah ini adalah untuk menganalisisi tingkat kecemasan pada klien hipertensi dengan inovasi intervensi dzikir dan aromaterapi lemon di ruang instalasi gawat darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Metode analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan terapi dzikir dan aromaterai lemon pada klien dengan kecemasan. Jumlah responden dalam analisis keperawatan kegawat daruratan ini adalah 3 pasien yang datang ke IGD dengan diagnose medis hipertensi , waktu analisis dilakukan pada tanggal 28 juni 2018 sampai dengan 11 juli 2018 di RSUD Abdul Wabah Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil analisis tindakan mandiri perawat, yang dilakukan terhadap tiga pasien dengan diagnosa yang sama yaitu hipertensi, sadar penuh serta mampu diajak berkomunikasi secara kooperatif dengan perawat, dapat dibuktikan bahwa tindakan mandiri perawat bisa dikolaborasikan dengan tindakan farmakologi medis untuk dilakukan secara bersama-sama bagi kesembuhan pasien, khususnya penurunan kecemasan pada klien dengan hipertensi. Rata-rata perbedaan terjadi penurunan kecemasan pasien hipertensi sebelum diberikan terapi dan setelah diberikan terapi adalah 4.6 berarti ada pengaruh pemberian terapi dzikir dan aroma terapi terhadap kecemasan pasien dengan hipertensi. | id_ID |