Show simple item record

dc.contributor.authorSetyarini, Wiwin
dc.contributor.authorSatria, Andri Praja
dc.date.accessioned2019-01-09T06:55:01Z
dc.date.available2019-01-09T06:55:01Z
dc.date.issued2018-07-27
dc.identifier.citationAbdullah dan Gunawan. (2014). Dispepsia dalam Cermin Dunia Kedokteraan. Vol. 39, No 9. Alimul, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data Andriati dan Wahyudi. (2016). “Tingkat penerimaan penggunaan jamu sebagai alternatif obat modern” Masyarakat,Kebudayaan dan Politik Vol. 29, No. 3, hal. 133-145 Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta . (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Azwar, S. (2014). Faktor Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Darmojo dan Martono. (2014). Pekerjaan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Dewoto, H.R. (2016). Pengembangan Obat Tradisional Indonesia menjadi Fitofamarka, Majalah Kedokteraan Indonesia, 57(7): 205-211. Djojoningrat, D. (2014). Dispepsia Fungsional dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi 5. Jakarta: Internal Publishing Ganong, W.F. (2017). Buku Ajar Fisiologi Kedokteraan Edisi 22. Jakarta: EGC Hadi, M. (2013). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC Herman, B. (2004). Fisiologi pencernaan untuk kedokteran. Padang: Andalas University Press Indri, E. (2012). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Sindroma Dispepsia Pada Siswa-Siswi Kelas XI Di SMA negeri 1 Manado Kusuma, K. (2011). Metodologi penelitian keperawatan; panduan melaksanakan dan menerapkan hasil peneltian. Jakarta: TIM Maheswari, H. (2002). Pemanfaatan Obat Alami: Potensi dan Prospek pengembangan. Ekonomi Kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta Notoadmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika . (2008). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Puskesmas Sungai Siring. (2017). Laporan Dispepsia. Kota Samarinda, Kalimantan Timur. (tidak dipublikasikan). Rani, A. (2015). Buku Ajar Gastroentrologi. Jakarta Pusat: Interna Publishing Riset Kesehatan Dasar. (2013). Pedoman Pewawancara Petugas Pengumpulan Data Jakarta: Badan Litbangkes. Depkes RI Sinaga, J.F. (2012). Pengetahuan Mahasiswa Tentang Penyakit Hepatitis A Sebelum dan Sesudah Penyuluhan Di Asrama Esther Hall Universitas Advent Indonesia Bandung. Universitas Advent Indonesia, Bandung Sofro dan Anurogo. (2013). 5 Menit Memahami 55 Problematika Kesehatan, Jogjakarta: D-MEDIKA Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuatitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukandar. (2016). Pemanfaatan Obat Tradisional. pemanfaatan-obat- tradisional (diakses pada tanggal 13 juni 2018) Supriadi. (2014). Penggunaan Obat Tradisional Buatan Pabrik dalam Pengobatan Sendiri di Indonesia. Jurnal bahan alam Indonesia 2003, volume 2 nomor 4, halaman 136-141. Susanti. (2016). Faktor Resiko Dispepsia pada Mahasiswa Pertanian Bogor. Tim Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. (2007). Riset Kesehatan Dasar. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan Tim Riset Kesehatan Dasar Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI, Jakarta Traditional Medicine internet. (2008). (Diakses pada tanggal 1 september 2017). Turana, Y. (2013). Seberapa Besar Manfaat Pengobatan Alternatif. (Diakses pada tanggal 13 juni 2018). Wasis. (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC. WHO. (2016). Definisi Sehat. (Diakses pada tanggal 22 desember 2017) Yanti, H. (2007). Karakteristik Penderita Dispepsia Rawat Inap Di RS Martha Friska Medan. (Diakses tanggal 21 Desember 2017) http://rudct.tripod.com./sem2_012/hera_maheshwari.htm http://medicaholistic.com http://refleksi.id/titik-bekam-sakit-maag/ http://repository,usu.ac.id/bitstream/123456789/14681/1/10E00274.pdid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/821
dc.description.abstractLatar Belakang : Dispepsia menempati urutan ke 10 penyakit terbanyak rawat inap di Indonesia yakni 1,52% (34.029 kasus). Dispepsia dapat diobati dengan pengobatan tradisional dan alternatif, yang telah lama digunakan berdasarkan pengetahuan, keterampilan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Menurut data penggunaan pengobatan tradisional di Indonesia menunjukkan persentase yang cukup besar antara lain menggunakan obat tradisional buatan pabrik (46%), dan yang paling sedikit menggunakan jamu gendong (14.3%).Hasil studi pendahuluan, di Puskesmas Sungai Siring kecamatan Samarinda Utara, menunjukkan kunjungan pasien dispepsia pada tahun 2017 di bulan juli sampai september berjumlah 106 orang, serta didapatkan juga dari 6 responden, terdapat 2 responden yang menggunakan pengobatan alternatif berupa pijat, dan 4 responden menggunakan pengobatan tradisional berupa jamu. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian yang lengkap untuk mendapatkan informasi mengenai penggunaan pengobatan tradisional dan alternatif.Tujuan : Untuk mengetahui gambaran penggunaan pengobatan tradisional dan alternatif pada penderita dispepsia di wilayah kerja Puskesmas Sungai Siring kecamatan Samarinda Utara.Metode : Penelitan ini menggunakan metode desain deskriptif. Sampel berjumlah 84 responden dengan Teknik Random Sampling dan analisa yang digunakan untuk menghasilkan distribusi dan presentase.Hasil : Hasil distribusi dan frekuensi dari 84 responden yang terbanyak yaitu, berdasarkan usia 10-40 tahun 45 responden (50%), perempuan 48 (57.2%), petani 31 responden (36.9%), tidak tamat SD 21 responden (25%). Penggunaan pengobatan tradisional terbanyak 38 responden (45.2%), dan penggunaan pengobatan alternatif terbanyak 24 responden (28.6%).Kesimpulan : Penggunaan pengobatan tradisional dan alternatif dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, kepercayaan turun temurun, dan faktor ketersedian pengobatan tersebut. Masyarakat sungai siring juga menggunakan pengobatan tradisional dan alternatif jika penggunaan pengobatan farmakologi saat dikonsumsi tidak mengurangi gejala dispepsia, serta banyak yang tidak menggunakan pengobatan akupuntur, akupresur dan bekam, karena tidak adanya pengobatan tersebut di Puskesmas Sungai Siring.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPengobatan tradisionalid_ID
dc.subjectpengobatan alternatifid_ID
dc.subjectdispepsiaid_ID
dc.titleGambaran Penggunaan Pengobatan Tradisional dan Alternatif pada Penderita Dispepsia di Wilayah Kerja PUSKESMAS Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utaraid_ID
dc.title.alternativeDescriptive of the Use of Traditional and Alternative Medicine in Dyspepsia in the Working Area of Community Health Center Sungai Siring Samarinda Northid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record