Show simple item record

dc.contributor.authorSofi’i, Muhammad Ifnul
dc.contributor.authorRizal, Alfi Ari Fakhrur
dc.date.accessioned2019-01-09T07:04:45Z
dc.date.available2019-01-09T07:04:45Z
dc.date.issued2018-07-26
dc.identifier.citationAgus, Riyanto dan Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: salemba Medika. Rizal Alfi Ari, Fakhrur (2015). Hubungan Pelaksanaan Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dengan Motivasi Perawat Pelaksana Dalam Memberikan Layanan Keperawatan Diruang Inap RSUD Kota Semarang. Rizal Alfi Ari, Fakhrur (2015). Publication off class IV, V and VI to the habbit hanwassing soap (CPTS) in primary state 010,palaran Aprilianingrum (2007). Faktor Resiko Kondiloma Akuminata Pada Pekerja seks Komersial (Studi Kasus Pada PSK Resosialisasi Argorejo Kota Semarang). Universitas Diponogoro. Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian, Jakarta. Rineka Cipta. Benson, Ralph.C & Pernoll, Martin.L , (2009). Buku Saku Ginekologi Dan Obsetri, Jakarta. EGC. Cahyono, Suharjo. (2009). Gaya gaya hidup dan penyakit modern, Yogyakarta. Kanisius. Candra, Asep.2011. (serial online). Diperkirakan 3 Juta Pria Lakukan Seks Sejenis. (diakses tanggal 28 Desember 2017). Available from: URL:http://health.kompas.com/read/2011/03/18/11182825/ Diperkirakan.3.Juta.Pria.Lakukan.Seks.Sejenis. Carlson. (2007). Adaptif Mechanism Serotonin In Human Body And Homoseksual Habit. Dengan Perilaku Homoseksual (Gay) Di Kota Kediri." PadaJurnalStrada3.1 (2014) diunduh tanggal 29 Oktober 2017 Effendy, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas, Jakarta. Salemba Medika. Handsfield (2001) salam Chiuman (2009), https://www.scribd.com/doc/92377757/pms, diperoleh tanggal 30 Desember 2017. KESREPRO, http://www.kesrepro.info/?q=node/321.html, diperoleh tanggal 30 Desember 2017. Kumalasari, intan, APP &Andhyantoro, Iwan, S.K.M, (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Selemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2008) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian, Jakarta: Salemba Medika. Rahmartani LD, Olam SJ. (2012) Buku suplemen bimbingan teknis kesehatan reproduksi infeksi menular seksual dan HIV/AIDS. Jakarta: BKKBN dan UNESCO Jakarta. Riduan, (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan Penelitian Permula , Bandung. Alfabeta. Semiun, Y. (2007). Kesehatan Mental 2. Yogyakarta. Kanisius Siyoto, Sandu, and Dhita Kurnia Sari. "Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Homoseksual (Gay) Di Kota Kediri." Pada Jurnal Strada 3.1 (2014) diunduh tanggal 28 oktober 2017 Sugiyono, (2010). Statistic untuk penelitian, Bandung. Alfabeta. Sunaryo. (2008). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta, EGC. supratiknya, A . (2009). Mengenal Perilaku Abnormal, Bandung. Elexamedia. Wasis, (2008). Pedoman Riset Praktis Untuk ProfesiPerawat, Jakarta. EGC. (WHO), http://medicalnewstoday/centraldisease.html, diperoleh tanggal 30 Desember 2017.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/840
dc.description.abstractLatar Belakang: PMS (Penyakit Menular Seksual) merupakan penyakit yang menular dengan angka kematian yang tinggi dan dapat menjangkit seluruh lapisan masyarakat mulai dari bayi sampai dewasa baik laki-laki maupun perempuan. Di Indonesia prevalansi penyakit menular seksual pada tahun 2011 dimana infeksi gonore dan klamidia sebesar 17.9% dan sifilis sebesar 44%. Pada kasus HIV/AIDS dari tahun 2005-2012 menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini sangat beresiko terus meningkatnya PMS, mengingat jumlah khasus free seks khususnya man sex man di dunia semakin meningkat secara signifikan. Tujuan: mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang penyakit menular seksual man sex man di klinik VCT samarinda. Metode: Peneliti ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Pengambilan sempel menggunakan Acidental sampling dengan jumlah sempel 31 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan dan analisa data yang digunakan adalah analisa univariat. Hasil: hasil penelitian ini sebagian besar responden yang merupakan man sex man mempunyai pengetahuan kurang 11 orang (35,5%), sedangkan yang memiliki pengetahuan yang cukup 10 orang (32,3%), dan hanya 10 orang (32,2%) yang mempunyai pengetahuan baik. Kesimpulan: Mayoritas pengetahuan man sex man di samarinda tentang PMS memiliki pengetahuan yang kurang 11 orang (35,5%), meskipun ada sebagian yang mempunyai pengetahuan yang cukup dan baik. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bahwa dengan bahwa dengan pengetahuan yang baik man sex man tersebut harusnya mengetahui akibat dan perilaku mereka.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPengetahuanid_ID
dc.subjectkomunikasi man sex manid_ID
dc.subjectpenyakit menular seksualid_ID
dc.titleGambaran Tingkat Pengetahuan tentang Penyakit Menular Seksual pada Komunitas Man Sex Man di Klinik Voluntary Counseling and Testing Samarindaid_ID
dc.title.alternativeThe Description about the Knowledge of Sexually Transmitted Disease in Man Sex Man Community at Voluntari Counseling and Testing Clinic Samarindaid_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record