Show simple item record

dc.contributor.authorLiana, Sita
dc.contributor.authorWibowo, Thomas Ari
dc.date.accessioned2019-02-08T00:05:46Z
dc.date.available2019-02-08T00:05:46Z
dc.date.issued2019-01-15
dc.identifier.citationAndarmoyo, S. (2013). Konsep dan proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta : Ar – Ruzz Anggraini, D.A., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., dan Siahaan, S.S. (2009). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pasien yang berobat di poliklinik dewasa puskesmas bangkinang periode januari sampai juni 2008. Pekanbaru Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Barnes, John F. (2009). Myofascial Release Apporach, The Importance of Myofascial Release, Malvern, PA Bustan, M.N., 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2. Rineka Cipta, . Jakarta. Black & Hawks, (2010). Medical Surgical Nursing vol 2. Jakarta: Salemba Medika Duncan, Ruth. (2014). Myofascial Release, Hands-On Guides for Therapists, United States of America: Human Kinetics Dinas Kesehatan Kota Samarinda (2016) Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2016. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (2016) Profil Kesehatan Kalimantan Timur Tahun 2016 Dirksen, S. R., Heitkemper, M. M & Lewis, S. M. (2010). Medical Surgical Nursing : assessment and management of clinical problem. Hahn, D. B.,Payne, W. A. (2010). Focus on Health. Sixth Edition. USA : Mc Graw Hill. Judha,dkk.(2012). Teori Pengukuran Nyeri& Nyeri Persalina.Yogyakarta: Nuha Medika Junaidi, I., 2010. Hipertensi Pengenalan, Pencegahan, dan Pengobatan. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Jenings. 2013. “What is Myofascial Release”. Journal of Jenings Training and Treatment Center All rights reserved. Kowalak, J.., Welsh, W., dan Mayer, B. (2012) Buku Ajar Patofisiologi. Buku. Kedokteran EGC, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI(2014). Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI Lewis, Heitkemper, & Dirksen. (2007). Medical Surgical Nursing: Assasement and Management of Clinical Problem. United State of America: Mosby. Inc. Lili. (2007). Seratus Jawaban Tentang Hipertensi. Jakarta : Gramedia Nurkhalida. (2010). Warta Kesehatan Masyarakat : 19 – 21. Jakarta : Depkes RI Price SA, Wilson LM. (2010) Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit, edisi ke-6. Jakarta: EGC. Potter, Perry. (2012). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC Rahajeng E, Tuminah S. (2009) Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Schneider M. 2015. Chiropractic management of myofascial trigger points and myofascial pain syndrome: A systematic review of the literature. J Manipulative Physiol Ther. 2015;32:14–24. [PubMed] Smeltzer SC. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Tambayong, (2012) Patofisiologi untuk Keperawatan, EGC, Jakarta. Tryani R (2015) Perbedaan Contract Relax Stretching Dan Myofascial Release Technique Pada Nyeri Trigger Point Syndrome Otot Upper Trapezius. Naskah Publikasi UMS Werenski J. 2011. The Effectiveness of Myofascial Release Technique In The Treatment Of Myofascial PainMusculoskeletal Pain. A Literature Review. Journal of Musculoskeletal Pain. Wu EL, Chien IC, Lin CH, Chou YJ, Chou (2012). “Increased risk of hypertension in patients with major depressive disorder: a populationbased”. study. J Psychosom Res;73 :169-7 Riggs A, Grant KE. (2012) Myofascial Release. In: Modalitiesid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/902
dc.description.abstractGejala yang sering muncul pada hipertensi salah satunya adalah nyeri leher. Nyeri Leher disebabkan karena kerusakan vaskuler akibat dari hipertensi tampak jelas pada seluruh pembuluh perifer sehingga pada jaringan yang terganggu akan terjadi penurunan oksigen dan peningkatan karbondioksida kemudian terjadi metabolisme anaerob dalam tubuh yang meningkatkan asam laktat dan menstimulasi peca nyeri kapiler pada leher dan kemudian berujung pada nyeri kepala. Masalah keperawatan yang timbul ialah nyeri akut. Karya Ilmiah Akhir bertujuan untuk menganalisa intervensi inovasi myofascial release therapy pada pasien hipertensi dengan nyeri leher diruang IGD RSUD A. Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil Analisa menunjukkan bahwa pemberian intervensi inovasi myofascial release therapy yang diterapkan telah membantu mengurangi nyeri akut sehingga muncul rasa nyaman dan akhirnya proses perbaikan kondisi pasien lebih cepat. Pasien melaporkan nyeri berkurang setelah pemberian intervensi myofascial release therapyid_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectHipertensiid_ID
dc.subjectKIntervensi Myofascial Release Therapy (MRT)id_ID
dc.titleAnalisisi Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Hipertensi dengan Intervensi Myofascial Release Therapy (MRT) Terhadap Intensitas Nyeri Leher di Ruang IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarindaid_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Nursing Clinical Practices in Hypertension Patients with Myofascial Release Therapy (MRT) Intervention on Intensity of Neck Painin IGD Room of RSUD Abdul Wahab Sjahranie samarindaid_ID
dc.typeSkripsiid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record