dc.identifier.citation | American Heart Association. (2012). About Heart Failure. http://heart.org., diperoleh 18 Agustus 2015) American Heart Association. (2015). Heart Disease and Stroke Statistics-2015 Update. http://circ.ahajournals.org., diperoleh 20 Agustus 2015) Ardiansyah, M. (2012). Medikal Bedah untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Diva Press. Black, M.J. dan Hawk, H.J. (2009). Medical Surgical Nursing Clinical Management for Positive Outcome. Philadelphia: Elsevier Saunders Brunner & Suddart. (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC Bulechek, G.M., Butcher, H.K., Dochterman, J.M., dan Wagner, C.M. (Eds.). (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) (Ed.6). Missouri: Mosby Elsevier Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi. (Ed.3). Subekti (penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Damayanti, A.P. (2013). Analisis Praktik Klinik Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan pada Pasien Gagal Jantung Kongestif atau Congestve Heart (CHF) di Ruang Rawat Penyakit Dalam, Lantai 7 Zona A, Gedung A, RSUPN DR Cipto Mangunkusumo Tahun 2013. Karya Ilmiah Akhir Ners. tidak dipublikasikan. Depok. Universitas Indonesia, Indonesia Dasna. (2014). Efektivitas Terapi Aroma Bunga Lavender (Lavandula Agustifolia) Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Klien Infark Miokard. Frayusi, A. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Wewangian Aromaterapi Lavender (Lavandula Agustifolia) Secara Oles Terhadap Skala Nyeri Pada Klien Infark Miokardium Di CVCU RSUP Dr M Djamil Padang. Skripsi. Universitas Andalas Gondo, HK. (2011) Pendekatan Non Farmakologis Untuk Mengurangi Nyeri Saat Persalinan. Surabaya: FK Wijaya Kusuma Guyton AC., Hall JE. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC Herdman, T.H. dan Kamitsuru, S. (Eds.). (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definition & Classification, 2015-2017. Oxford: Wiley Blackwell Hutasoit, A. (2002). Panduan Aromaterapi Untuk Pemula. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Koensoemardiyah. (2009). Aromaterapi Untuk Kesehatan, Kebugaran Dan Kecantikan. Yogyakarta:Lily Publisher Kozier. (2004). Fundamental Of Nursing. Edisi 7. Vol 2. Jakarta: EGC Leslie, D. (2004). Cardiovacular Nursing Secret. St Louise Missouri: Mosby MacKinnon, K. (2004). Aromatherapy: Highlights Of Aromatherapy In Medicine Today. USPG Vol 8 No 8 Maifrisco, O. (2008). Pengaruh Aromaterapi Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.I., dan Setiowulan, W. (2009). Kapita Selekta Kedokteran. FKUI: Media Aesculapius Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., dan Swanson, E. (Eds.). (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes. Missouri: Mosby Elsevier Muttaqin, A. (2009). Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika Nohria, A., Lewis, E., dan Stevenson, L.W. (2009). Medical Management of Advanced Heart Failure. http://www.jama.com., diperoleh 20 Agustus 2015) Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (Ed.5). Komalasari (penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Prasetyo, S.N. (2010). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Graha Ilmu Priharjo, R. (2003). Perawatan Nyeri. Jakarta: EGC Primadiati, R. (2002). Aromaterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Price, S.A. dan Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit (Ed.6). Pendit (penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. (Ed.8). Kuncara (penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC _________________________ (2006). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. (Ed.8). Kuncara (penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Sujatmiko. (2014). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender Terhadap Tingkat Nyeri Pada Pasien Gastritis Di Ruang Dahlia RSUD Nganjuk. Jurnal Kesehatan STIKES Satriya Bhakti Nganjuk,1,(1),65-71 Tamsuri. (2006). Konsep Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC Wahyuningsih, M. (2014). Efektifitas Aromterapi Lavender (Lavandula Angustifolia) Dan Massage Effleurage Terhadap Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif Pada Primigravida Di BPS Utami Dan Ruang Ponek RSUD Karanganyar. Skripsi. STIKES Kusuma Husada Surakart | id_ID |
dc.description.abstract | Latar belakang: Gagal jantung kongestif (CHF) adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh akan oksigen dan nutrisi. Salah satu keluhan khas penyakit jantung adalah nyeri dada retrosternal seperti diremas-remas, ditusuk, ditekan, panas, atau ditindih barang berat. Nyeri dada yang dirasakan serupa dengan angina, tetapi lebih intensif dan menetap lebih dari 30 menit. Perawat mempunyai peranan dalam penatalaksanaan nyeri yaitu membantu meredakan nyeri dengan memberikan intervensi penghilang nyeri secara farmakologis yakni dengan pemberian obat-obatan, sedangkan secara non farmakologis melalui distraksi, relaksasi dan stimulasi kulit kompres hangat atau dingin, latihan nafas dalam, terapi musik, aromaterapi, imajinasi terbimbing, relaksasi. Pemberian terapi non farmakologis yang biasanya diajarkan perawat kepada klien dengan keluhan nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam. Pemberian aromaterapi Lavender masih jarang digunakan di rumah sakit sebagai alternative yang dapat mengurangi skala nyeri yang dirasakan pasien gangguan kardiovaskuler karena aromaterapi Lavender masih belum dipopulerkan sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan dalam mengurangi nyeri yang dirasakan pasien.
Tujuan: Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kasus kelolaan dengan pasien Congestive Heart Failure Fc III-IV di ruang ICCU RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dan menganalisa intervensi inovasi relaksasi nafas dalam menggunakan aromaterapi Lavender terhadap penurunan skala nyeri dada pada pasien kelolaan dengan diagnosa Congestive Heart Failure Fc III-IV di ruang ICCU RSUD Abdul Wahab Syahranie Samarinda. Hasil: Masalah keperawatan yang muncul adalah penurunan curah jantung, kelebihan volume cairan, nyeri akut, intoleransi aktivitas dan sesudah diberikan intervensi inovasi yaitu teknik relaksasi nafas dalam dengan pemberian aromaterapi lavender menunjukkan bahwa terjadi penurunan nyeri yang lebih cepat ±1 jam dibandingkan dengan yang hanya menggunakan teknik relaksasi nafas dalam tanpa pemberian aromaterapi lavender. | id_ID |