dc.identifier.citation | Astuti. (2005). Pengaruh penambahan MWD pada terapi Inhalasi, Chest fisioterapi (postural drainage, huffing, coughing, tapping, dan clapping) dalam meningkatkan volume pengeluaran sputum pada penderita asma bronchial. Jurnal, di publikasikan, Jakarta, Fisioterapi Universitas Indonusa Esa Unggul, Indonesia. Azani. (2003). Trakeostomi dan Krikotiromi. Jurnal, tidak dipublikasikan. Padang, Fakultas kedokteran Universitas Andalas, Indonesia Endrawati dkk (2014). Pengaruh pemberian fisioterapi dada terhadap kebersihan jalan napas pada pasien ISPA di Desa Pucung Eromko Wonogiri, Jurnal, tidak dipublikasikan, Kosala, Indonesia Hernanta. 2013. Ilmu kedokteran lengkap tentang neurosains. Yogyakarta: D-Medika Kusuma. 2012. Panduan penyusunan asuhan keperawatan professional. Yogyakarta: Media Hardy Smeltzer. 2001. Buku ajar keperawatan medical-bedah brunner dan suddarth edisi 8 vol.1. Jakarta: EGC Pearce. 2012. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Potter, P.A, & Perry, A.G (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari, dkk.Jakarta: EGC. Muttaqin. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika Rab, Tabrani (2007). Agenda Gawat Darurat Jilid 1. Bandung : P.T. ALUMNI Bandung Herdman, Heathet. Diagnosa Keperawatan: definisi dan klasifikasi 2012-2014/editor Herdman, Heathet; ahli bahasa made sumarwati dkk; editor edisi bahasa Indonesia. Jakarta:2012 Wilkinson, Judith. 2007. Buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan criteria hasil NOC Edisi 7. Jakarta: EGC | id_ID |
dc.description.abstract | Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologis yang terjadi setelah trauma kepala, yang dapat melibatkan kulit kepala, tulang dan jaringan otak atau kombinasinya. Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.Pasien dengan perubahan tingkat kesadaran oleh berbagai penyebab salah satunya CKB dan ICH berisiko mengalami obstruksi jalan napas karena kehilangan reflex protektif (batuk dan menelan) dan tonus-tonus otot faring, yang menyebabkan lidah jatuh kebelakang dan menyumbat pernapasan. Fisioterapi dada merupakan kelompok terapi yang digunakan dengan kombinasi untuk memobilisasi sekresi pulmonar. Terapi ini terdiri dari drainage postural, perkusi dada, dan vibrasi. Fisioterapi dada harus diikuti dengan batuk produktif dan pengisapan pada klien yang mengalami penurunan kemampuan untuk batuk. Penulisan Karya Ilmiah Akhir Ners KIAN ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kasus kelolaan pada pasien post tracheostomy atas indikasi Cidera Kepala Berat dan Intracerebral Hemoragik terhadap pemberian chest fisioterapi dada untuk kebersihan jalan napas dalam meningkatkan pengeluaran sputum diruang Intensive Care Unit RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015. Hasil analisa menunjukkan pencapaian tindakan Chest fisioterapi dapat mengeluarkan secret dan meningkatkan saturasi oksigen | id_ID |