dc.description.abstract | Latar belakang : Kualitas udara dalam ruangan sangat mempengaruhi kesehatan manusia. Kualitas udara buruk akan membawa dampak negatif terhadap pegawai berupa keluhan gangguan kesehatan. Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadap tubuh : iritasi selaput lendIr, mata, hidung, tenggorokan, gangguan neurotoksik, paru, kulit, dan pencernaan.
Tujuan : Mengetahui hubungan suhu dan kelembaban udara dengan keluhan kesehatan pegawai di gedung E Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur kota Samarinda.
Metode : Penelitian ini menggunakan jenis observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian adalah 38 pegawai gedung UMKT, diambil 35 pegawai sebagai sampel. Pemilihan sampel menggunakan simple random sampling. Uji statistik dmenggunakan uji chi-square.
Hasil : Suhu tidak memenuhi syarat ada 1 ruangan, dan suhu memenuhi syarat ada 17 ruangan. Kelembaban tidak memenuhi syarat ada 2 ruangan dan memenuhi syarat 16 ruangan. Analisis suhu ruangan dengan keluhan kesehatan 33 pegawai (94,3%) ada keluhan, 2 pegawai (5,7%) tidak ada keluhan dengan nilai p=1,000. Dan kelembaban udara ruangan dengan keluhan kesehatan 33 pegawai (94,3%) ada keluhan, 2 pegawai (5,7%) tidak ada keluhan dengan nilai p=1,000.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan suhu dan kelembaban udara dengan keluhan kesehatan pegawai di gedung E Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Kota Samarinda. | id_ID |