Show simple item record

dc.contributor.authorHandayani, Tuti
dc.contributor.authorDirdjo, Maridi M.
dc.date.accessioned2019-02-24T07:40:28Z
dc.date.available2019-02-24T07:40:28Z
dc.date.issued2015-08
dc.identifier.citationBlack, M.J., & Hawks, J.H. (2005). Medical surgical nursing: Clinical management for positive outcomes (7th Ed.). St. Louis: Elsevier, Inc. Doenges, M.E., Moorhouse, M.F., Murr, A.C. (2000). Nursing Care Plans: Guidelines for Indivualizing Clients Care across the Life Span (8th ed). Philadelphia: F.A. Davis Company Eltayara, L., Ghezzo, H., & Milic-Emili, J. (2001). Orthopnea and tidal expiratory flow limitation in patients with stable COPD. Chest, 119 (1), 99- 104. Doi: 10.1378/chest.119.1.99 Gosselink, R. 2003. Controlled breathing and dyspnea in patients with chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Journal of Rehabilitation Research and Development. Vol. 40, No. 5. Supplement 2. 25-34 Global Initiative foe Cronic Obstructive Lung Disease (GOLD). (2009). Global Stategi foe the diagnosis, management, and prevention of cronic obstructive pulmonary disease .(2013). Global Stategi foe the diagnosis, management, and prevention of cronic obstructive pulmonary disease Hudak & Gallo. (2005). Critical care nursing: A Holistic approach. Philadelphia: J.B. Lippincott Company Khasanah, Suci. Efektifitas Posisi Condong Ke Depan (CKD) Dan Pursed Lips Breathing (PLB) Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). suci_medika90@yahoo.co.id diambil tanggal 20 Agustus 2015 Kim et al. (2012). Effects of breathing maneuver and sitting posture on muscle activity in inspiratory accessory muscles in patients with chronic obstructive pulmonary disease. Multidisciplinary Respiratory Medicine. 7:9. diakses 13 Juni 2013 dari http://www.mrmjournal.com/content/7/1/9 Kozier, B. (2000). Fundamental of nursing concepts:Process & practice (6th Ed.). New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Landers, M.R., McWhorter, J.W., Filibeck, D., & Robinson, C. (2006). Does Sitting Posture in Chronic Obstructive Pulmonary Disease Really Matter? An analysis of 2 sitting postures and their effect on pulmonary function. Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation & Prevention, 26 (6), 405-409. Lapier, T.K., & Donovan, C. (1999). Sitting and standing position affect pulmonary function in patients with COPD: A preliminary study. Cardiopulmonary Physical Therapy Journal, 10 (1), 8-13. Monahan, F.F., & Neighbors, M. (2000). Medical surgical nursing: Foundations for clinical practice. Philadelphia: W.B. Saunders Company. PDPI. (2003). PPOK (Penyakit Paru Obstruksi kronik), Pedoman Praktis Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Diambil dari http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/ppok.pdf tanggal 18 Agustus 2015 PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia). PPOK (Penyakit Paru obstruksi Kronik). Pedoman Praktis Diagnosis dan Penatal aksanaan di Indonesia. Revisi 2011. Ritianingsih, Nieniek. (2011). Peningkatan Fungsi Ventilasi Paru Pada Klien Penyakit Paru Obstruksi Kronis Dengan Posisi high fowler dan orthopneic, Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 1, Maret 2011; hal 31-36 Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2006). Brunner & Suddarth’s: Textbook of medical surgical nursing. Philadelphia: Lippincott World Health Organization. (2007). Global Surveillance, Prevention and Control of Chronic Respiratory Disease A Comprehensive Approach. Diambil dari http://whqlibdoc.who.int/publications/2007/9789241563468_eng.pdf tanggal 20 Agustus 2015 WHO. (2007). WHO chronic respiratory disease programe. Diperoleh dari http://www.who.int/respiratory.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/962
dc.description.abstractPenyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) ialah salah satu penyakit paru yang mengarah pada beberapa gangguan yang mempengaruhi pergerakan aliran udara masuk dan keluar dari paru. Pasien dengan Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) sering mengalami peningkatan tahanan aliran udara hiperinflasi paru. Hiperinflasi paru menyebabkan kerugian pada otot inspiratori secara mekanik, sehingga terjadi peningkatan ketidakseimbangan antara mekanisme pernapasan, kekuatan dan kemampuan usaha bernafas untuk memenuhi volume tidal. Metode orthopneic yaitu posisi klien duduk di atas tempat tidur dengan badan sedikit menelungkup di atas meja disertai bantuan dua buah bantal. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi posisi orthopneic terhadap penurunan sesak nafas pada pasien di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil analisa menunjukkan pencapaian tindakan posisi orthopneic dapat mnurunkan sesak nafas dan perubahan frekuensi nafas.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPPOKid_ID
dc.subjectorthopneicid_ID
dc.subjectsesak nafasid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) dengan Metode Posisi Orthopneic Terhadap Penurunan Sesak Nafas di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015id_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Nursing Clinical Practice in Patients Chronic Obstructive Pulmonary Disease ( COPD ) with Method of Orthopneic Position that Packed Breath Decrease in Installation of Emergency Abdul Wahab Sjahranie Hospital Samarinda 2015id_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record