Show simple item record

dc.contributor.authorAhni, Marisa
dc.contributor.authorIsmahmudi, Ramdhany
dc.date.accessioned2019-02-24T07:45:01Z
dc.date.available2019-02-24T07:45:01Z
dc.date.issued2015-08
dc.identifier.citationAdha, D. (2013). Pengaruh Teknik Pernapasan Buteyko Terhadap Peningkatan Control Pause Pada Pasien Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerja Puskkesma Koto Berapak Kecamatan Bayang Pesisir Selatan. Padang: STIKES MERCUBAKTIJAYA Padang Agustiningsih, D., Kafi, A., & Djunaidi, A. (2007). Latihan Pernapasan Dengan Metode Buteyko Meningkatkan Nilai Force Expiratory Volume In 1 Second (%Fev1) Penderita Asma Dewasa Derajat Persisten Sedang. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM. Asih dan Effendy, (2003). Keperawatan Medikal Bedah: Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta: EGC Bradshaw, L. (2010). Disease Focus: Occupational Asthma: How To Help The Wheezy Workers. The British Journal of Primary Care Nursing Depkes RI. (2007). Pedoman Pengendalian Penyakit Asma. Jakarta : Departemen Republik Indonesia Dochterman, J.M., & Bulecheck, G.N. (2004). Nursing Intervention Classification (NIC) Fourth Edition. USA : Mosby Dupler, D. (2005). Buteyko: Gale Encyclopedia of Alternative Medicine. Diakses pada tanggal 17 Agustus 2015. http://www.altmd.com/Articles/Buteyko--Encyclopedia-of-Alternative-Medicine Fadhil. (2009). Teknik Pengolahan Nafas, Diakses pada tanggal 22 Agustus 2015. http://www.wikipedia.com/teknik_pengolahan_nafas.html. Glministry, 2010. Preventing Work-related asthma in the Cleaning Industry. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2015. http://www.wsps.ca Global Initiative for Asthma (GINA). (2004). Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2015. http://www.ginasthma.org Global Initiative for Asthma (GINA). (2005). Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2015. http://www.ginasthma.org Heardman, T. H. (2009). Nanda International Nursing Diagnosis: Definitions & Classification 2009-2011. USA: Wiley-Blackwell. Kolb, P. (2009). Buteyko for the Reversal of Chronic Hyperventilation. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2015. http://members.westnet.com.au/pkolb Lewis, S.L., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R., O’brien, P.G. & Bucher, L. (2007). Medical Surgical Nursing: Assesment and Management of Clinical Problems. Sevent Edition. Volume 2. Mosby Elsevier Lutzker, L.A., et al., (2010). Prevalence of Work – Related Asthma in Michigan, Minnesota and Oregon. Journal of Asthma Maranatha, D. (2010). Ajar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Departemen Ilmu Penyakit Paru FK Unair – RSUD DR Soetomo McCann, J.A.S. (2004). Nursing Procedures. Fourth Edition. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins. McHugh, P., Aitcheson, F., Duncan, B. & Houghton, F. (2003). Buteyko Breathing Technique for asthma: an effective intervention. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2015. http://www.nzma.org.nz/journal/vacancies.html. Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M.L., and Swanson, E. (2004). Nursing Outcome Classification (NOC). USA : Mosby Mills, Leung & Schatz. (2007). The role of allergens in asthma. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2015. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17894137 Murphy, A. (2005). The Buteyko (Shallow Breathing) Method for Controlling Asthma, Diakses pada tanggal 18 Agustus 2015. http://www.cablechipsolutions.com/buteyko-shallow-breathing-for-asthma.html Muttaqin, Arif. (2009). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Pegasus Neuro Linguistic Program. (2009). Buteyko Breathing, Diakses pada tanggal 17 Agustus 2015. http://www.pe2000.com/buteyko.htm Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2006). ASMA Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Price, S.A. & Wilson, L.M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Vol. 1 Edisi 6Jakarta: EGC Rengganis, I. (2008). Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Majalah Kedokteran Indonesia, 58 (11), 444-453 Jakarta: Departmen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Roy, Chris Le. (2006). Asthma: Buteyko’s Theory. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2015. http://ezinearticles.com/?Asthma:-Buteykos-Theory&id=368998. Smeltzer, S. C. & Bare, B.G. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 Edisi 8. Jakarta: EGC Subbarao, Padmaja; Mandhane, Piush J, MD, PhD;Sears, Malcol R, MB, Chb. (2009). Asthma: Epidemiology, Etiology And Risk Factors. Canadian Medical Association Journal. Sundaru, H. (2007). Asma: Apa Dan Bagaimana Pengobatannya. Edisi VI. Jakarta: Gaya Baru The Asthma Foundations of Victoria. (2002). Terapi Pelengkap dan Penyakit Asma. Diakses pada tanggal 20 Agustus 2015. http://www.asthmacare.us Thomas, S. (2004). Buteyko: A Useful Tool in The Management of Asthma. Diakses pada tanggal 18 Agustus 2015. www.ijtr.co.uk/cgibin/go.pl/library/article.cgi.pdf Tierney, L.M., McPhee, S.J & Papadakis, S. (2002). Diagnosis Dan Terapi Kedokteran Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Salemba Medika United States Environmental Protection Agency. (2004). Asthma Prevalence. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2015. http://www.asthmacare.us VitaHealth. (2006). Asma. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Wijaya, I. (2010). Buku Pintar Atsai Asma. Yogyakarta: Pinang Merahid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/970
dc.description.abstractLatar Belakang: Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran nafas yang menyebabkan gangguan aliran udara intermiten dan reversibel sehingga terjadi hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik berulang berupa wheezing (mengi), batuk, sesak nafas dan rasa berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari. Asma merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan tapi dapat dikendalikan. Asma dapat dikendalikan dengan pengelolaan yang dilakukan secara lengkap, tidak hanya dengan pemberian terapi farmakologis tetapi juga menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu dengan cara mengontrol gejala asma. Salah satu metode yang dikembangkan untuk memperbaiki cara bernapas pada penderita asma adalah teknik pernapasan buteyko. Teknik pernapasan buteyko merupakan salah satu teknik olah napas yang bertujuan untuk menurunkan ventilasi alveolar terhadap hiperventilasi paru.Tujuan: Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk melakukan analisa terhadap kasus kelolaan dengan penggunaan terapi pernapasan buteyko pada pasien asma di Ruang instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Hasil: Hasil yang didapat pada analisa dari ketiga pasien adalah adanya penurunan keluhan sesak napas yang dirasakan klien dan adanya peningkatan kemampuan menahan napas pada setiap latihan. Penerapan intervensi inovasi perlu dilakukan di ruang Instalasi Gawat Darurat agar pasien dapat mengontrol pernapasan saat serangan asma terjadi.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectTeknik pernapasan buteykoid_ID
dc.subjectAsmaid_ID
dc.subjectSesak napasid_ID
dc.titleAnalisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Asma dengan Terapi Teknik Pernapasan Buteyko di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2015id_ID
dc.title.alternativeAnalysis of Nursing Clinical Practice in Asthma Patients with Respiratory Buteyko Exercises in Emergency Unit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2015id_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record