Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Acute Coronary Syndrome (ACS) dengan St Elevation Myocard Infarct (STEMI) dengan Intervensi Inovasi Tekhnik Relaksasi Otot Profresif Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dada di Ruang ICCU RSUD A.W. Sjahranie Samarinda Tahun 2015
View/ Open
Date
2015-08Author
Mahmuda, Muhammad Ibnu Hajir
Masnina, Rusni
Metadata
Show full item recordAbstract
Acute Coronary Syndrome (ACS) adalah suatu terminologi yang dipakai untuk menunjukkan sekumpulan gejala nyeri dada iskhemik yang akut dan perlu penanganan segera atau keadaan emergensi. ACS merupakan sindroma klinis akibat adanya penyumbatan pembuluh darah koroner, baik bersifat intermitten maupun menetap akibat rupturnya plak atherosklerosis. nyeri merupakan suatu mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri. Nyeri dapat disebabkan oleh 3 stimulus, yaitu mekanik, termal dan kimia. Stimulus nyeri tersebut akan merangsang respons nyeri. Bila nyeri karena adanya jaringan yang rusak maka respon akan merangsang jaringan yang rusak untuk melepaskan zat kimia yaitu bradikinin, histamin, substansi P dan prostaglandin. Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien. Nyeri juga dipengaruhi oleh emosi dan tanggapan individu terhadap dirinya. Secara garis besar ada dua manajemen untuk mengatasi nyeri yaitu manajemen farmakologi dan non-farmakologi. Manajemen nyeri dengan melakukan teknik relaksasi merupakan tindakan eksternal yang mempengaruhi respon internal individu terhadap nyeri. Manajemen nyeri dengan relaksasi mencakup latihan pernapasan diagfragma, teknik relaksasi progresif, guided imagery, dan meditasi.