| dc.identifier.citation | Astuti. (2011). Efektifitas alat perangkap (trapping) nyamuk vektor demam berdarah dengue dengan fermentasi gula. Website : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=78877&val=4901. Diakses pada minggu, 19 juni 2016. Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (2009). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. Deswara, Primadatu. (2012). Hubungan kepadatan nyamuk aedes aegypti didalam rumah dengan angka kesakitan demam berdarah dengue (dbd) pada masyarakat di kota metro provinsi lampung tahun 2012. Website : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320548-S-Primadatu%20Deswara.pdf. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. Dinas Kesehatan Kota Samarinda. (2013). Data kasus demam berdarah dengue periode januari – desember 2013. Samarinda : Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Dinas Kesehatan Kota Samarinda. (2014). Data kasus demam berdarah dengue periode januari – desember 2014. Samarinda : Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Dinas Kesehatan Kota Samarinda. (2015). Data kasus demam berdarah dengue periode januari – november 2015. Samarinda : Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. (2014). Data kasus dbd per bulan per kabupaten/kota provinsi kalimantan timur tahun 2014. Samarinda : Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. (2015). Profil kesehatan indonesia tahun 2014. Website : http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. Dwinata. (2012). Kajian lapangan penggunaan autocidal ovitrap terhadap penurunan angka populasi nyamuk aedes di kabupaten gunung kidul. Website : https://repository.ugm.ac.id/101139/. Diakes pada Minggu, 22 November 2015. Enny. (2013). Perangkap nyamuk ramah lingkungan yang menggunakan bahan ragi untuk perkembangbiakan kestabilan suhu dengan heat detector yang menggunakan ntc (negative temperature coefisien). Website : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/metana/article/view/7617. Diakses pada minggu, 19 juni 2016. Erpina. (2015). Efektifitas penggunaan umpan larutan fermentasi gula merah dan fermentasi susu kedelai pada alat perangkap mosvitor untuk memerangkap nyamuk aedes aegypti. Website : http://sn.fdi.or.id/wp-content/uploads/2015/11/Kesehatan-6-Erpina-264-276.pdf. Diakses pada minggu, 19 juni 2016. Hasyimi, dkk. (2004). Perolehan telur nyamuk aedes aegypti per ovitrap yang dibubuhi temephos di kelurahan rawajati jakarta selatan. Website : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/1338. Diakses pada Sabtu, 20 Februari 2016. Hasyimi, dkk. (2006). Pengaruh temephos terhadap perolehan telur nyamuk Aedes aegypti (L) di Cipinang Muara Jakarta. Website : http://journal.ipb.ac.id/index.php/entomologi/article/viewFile/5964/4625. Diakses pada Sabtu, 20 Februari 2016. Imawati, dkk. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberadaan jentik di dusun mandingan desa kebonagung kecamatan imogiri kabupaten bantul. Diakses pada Kamis, 18 Mei 2016. Irianto. (2014). Epidemiologi penyakit menular dan tidak menular panduan klinis. Bandung : ALFABETA. Kelurahan Harapan Baru. (2015). Laporan penduduk kelurahan harapan baru bulan november 2015. Samarinda : Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir. Kementerian Kesehatan RI. (2010). Buletin jendela epidemiologi demam berdarah dengue. Website : http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/manajemen%20DBD_all.pdf. Diakses pada minggu, 22 November 2015. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Petunjuk teknik jumantik – PSN anak sekolah. Website : http://pppl.depkes.go.id/_asset/_download/Microsoft%20Word%20-%20Juknis%20Jumantik-PSN%20Anak%20Sekolah_Online.doc.pdf. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil kesehatan Indonesia tahun 2014. Website : http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf. Diaakses pada Minggu, 22 November 2015. Kurniati. (2015). Efektivitas fermentasi gula sebagai atraktan nyamuk. Website : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/49538. Diakses pada Kamis, 25 Februari 2015. Lauwrens. (2014). Pengaruh dosis abate terhadap jumlah jentik nyamuk aedes sp di kecamatan malalayang kota manado. Website : http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik/article/viewFile/4391/3920. Diakses pada Senin, 8 Agustus 2016. Najmah. (2015). Epidemiologi untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Jakarta : PT.Raja Grafindo. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nugroho. (2013). Perbedaan jumlah kematian larva aedes aegypti setelah pemberian abate dibandingkan dengan pemberian serbuk serai. Website : http://lib.unnes.ac.id/17725/1/6450408034.pdf. Diakses pada Minggu, 24 Januari 2016. Nurullatif. (2015). Efektivitas berbagai jenis atraktan bumbu dapur terhadap jumlah telur aedes sp yang terperangkap. Website : http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtptunimus-gdl-iranurulla-5631&PHPSESSID=1e67af6fa4bdd962b254ed311c991538. Diakses pada Kamis, 25 Februari 2016. Oktaviani. (2010). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap densitas larva nyamuk aedes aegypti di kota pekalongan. Website : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=21080&val=1321. Diakses pada minggu, 19 juni 2016. Rakkang. (2013). Efektivitas lethal ovitrap atraktan terhadap penurunan kepadatan larva aedes aegypti di kelurahan adatongeng kecamatan turikale kabupaten maros. Website : http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/6068. Diakses pada minggu, 19 juni 2016. Ramadhani. (2011). Pengaruh penggunaan lethal ovitrap terhadap populasi nyamuk aedes aegypti sebagai vektor demam berdarah dengue. Website : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/blb/article/view/3297/3289. Diakses pada minggu, 19 juni 2016. Sallata, Meilson H.E. (2014). Hubungan karakteristik lingkungan fisik dan kimia dengan keberadaan larva Aedes aegypti di wilayah endemis dbd kota Makassar. Diakses pada kamis, 18 Mei 2016. Saryono, dkk. (2013). Metodologi penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam bidang kesehatan. Yogyakarta : Nuhamedika. Sayono. (2008).. Pengaruh modifikasi ovitrap terhadap jumlah nyamuk yang terperangkap. Website : http://eprints.undip.ac.id/18741/. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. Sayono. (2010). Dampak penggunaan perangkap dari kaleng bekas terhadap penurunan populasi nyamuk aedes sp (studi awal potensi pengendalian vektor demam berdarah dengue berbasis komunitas). Website : http://eprints.undip.ac.id/18741/. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. Setya, Ahmad R. (2011). Analisis perbedaan ovitrap jenis tutup datar dan ovitrap tutup lengkung dalam efektivitas sebagai perangkap telur nyamuk aedes sp. Di perumahan baros kelurahan baros kota sukabumi. Website : http://www.stikesayani.ac.id/publikasi/e-journal/filesx/2011/201104/201104-004.pdf. Diakses pada Sabtu, 20 Februari 2016. Siswanto, dkk. (2014). Metodologi penelitian kesehatan dan kedokteran. Yogyakarta : Bursa Ilmu. Soedarto. (2011). Buku ajar parasitologi kedokteran. Jakarta : Sagung Seto. Soedarto. (2012). Demam berdarah dengue (dengue haemorragic fever). Jakarta : Sagung Seto. Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitiatif dan kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Widodo. (2012). Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue (dbd) di kota mataram provinsi nusa tenggara barat tahun 2012. Website : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20315276-T31924-Faktor-faktor%20yang.pdf. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. Widya. (2015). Uji perbandingan potensi penambahan ragi tape dan ragi roti pada larutan gula sebagai atraktan nyamuk aedes sp. Website : http://majalahfk.ub.ac.id/index.php/mkfkub/article/view/66. Diakses pada minggu, 19 Juni 2016. World Health Organization. (2015). Dengue/dengue haemorrhagic fever. Website : http://www.who.int/csr/disease/dengue/en/. Diakses pada Minggu, 22 November 2015. | id_ID |
| dc.description.abstract | Latar Belakang : Demam Berdarah Dengue endemis di dunia dan Indonesia. Kalimantan Timur adalah salah satu provinsi dengan ibukota Samarinda yang tercatat sebagai kota dengan kasus DBD tertinggi (IR : 118,7%, CFR : 1,24%) khususnya di Kelurahan Harapan Baru yang mengalami peningkatan kasus tahun 2013-2015. Program pemberantasan (fogging, abatisasi, PSN) yang dilakukan belum menunjukkan perubahan. Ovitrap sebagai alternatif pencegahan DBD digunakan dengan atraktan (fermentasi larutan gula ragi) menarik penciuman nyamuk dan mengurangi kepadatan larva.Tujuan : Mengetahui pengaruh penggunaan ovitrap dengan atraktan dan tanpa atraktan terhadap indeks kepadatan larva Aedes aegypti (House Index, Container Index, Breteau Index) di wilayah Kelurahan Harapan Baru Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda.
Metode : Quasy Eksperiment Non Equivalen Control Group Design di RT 2 dan RT 22 Kelurahan Harapan Baru, besar sampel 60 menggunakan Purposive Sampling. Analisis menggunakan Paired T-Test.Hasil Penelitian : Hasil analisis Paired T-Test kelompok eksperimen (P-Value : 0,06.> α:0.05) sedangkan pada kelompok kontrol (P-Value :0,07> α:0,05).Kesimpulan : Tidak terdapat pengaruh penggunaan ovitrap dengan atrakran dan tanpa atraktan terhadap indeks kepadatan larva Aedes aegypti (HI,CI,BI) di wilayah Kelurahan Harapan Baru. | id_ID |
