Show simple item record

dc.contributor.authorYatun, Helmi
dc.contributor.authorMuflihatin, Siti Khoiroh
dc.contributor.authorHerlina, Nunung
dc.date.accessioned2019-03-14T06:26:16Z
dc.date.available2019-03-14T06:26:16Z
dc.date.issued2015-01-25
dc.identifier.citationAdmin. (2004). Tumbuh kembang remaja. http//adm. Tumbang.com diakses tanggal 21 Mei 2014 Andrews, G.. (2010). Buku ajar kesehatan reproduksi wanita edisi 2. Jakarta: EGC Arikunto, S.. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan proses. Jakarta: Rineka Cipta Bobak, dkk. (2005). Keperawatan maternitas edisi 4. Jakarta: EGC Burhani, F.. (2012). Buku pintar miss V cara cerdas merawat organ intim wanita. Yogyakarta:Araska Dahlan, M. S.. (2013). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Ernawati. (2012). Faktor determinan terjadinya vaginosis bacterial pada wanita usia subur di Kota Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Univeraitas Hasanuddin. Volume 05/Nomor 01/Edisi 2012 Fraser & Cooper. (2009). Myles buku ajar bidan edisi 14. Jakarta: EGC Glasier, A & Gebbie A..(2006). Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. Jakarta: EGC Hidayat, A. A.. (2007). Riset keperawatan dan teknik Penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Jones. (2009) Keputihan. Masalah Utama Wanita, http://www.tanyadokteranda.com. Diakses tanggal 21 Mei 2014 Junita. (2009). Kesehatan vagina, http://www.dechacare.com, diakses 21 Mei 2014). Latipun. (2001). Psikologi konseling. Malang : UMM press Linda, V. (2008). Buku ajar kebidanan komunitas. Jakarta: EGC Lita. (2006). Kesehatan reproduksi wanita. Jakarta:EGC Manuaba, dkk. (2007). Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: EGC. Manuaba, dkk. (2009). Memahami kesehatan reproduksi wanita edisi 6. Jakarta: EGC. Nara, K.. (2011). Seminar “Vaginal Douche (Cairan Pembersih Vagina): Aman atau Tidak Notoatmodjo, S.. (2003). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta (2005).Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika (2010). Konsep dan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika (2011). Konsep dan metodologi penelitian ilmu keperawatan: pedoman skripsi, tesis, dan instrumen penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Octaviyanti, D.. (2010). Keputihan pada wanita hamil. Last update http://www.medicastro.com, diakses 21 Mei 2014). Patrician A.. (2010). Hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan penggunaan cairan pembersih pada remaja putri di SMA Negeri Glenmore Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi: Jurnal Ilmiah Kesehatan 05/Nomor 01/Edisi 02 Mei 2010 Prawihardjo, S.. (2007). Ilmu kandungan cetakan kedua edisi 5. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Pribakti, N.. (2012). Tips dan trik merawat organ intim. Jakarta: Sagung Seto Rudolph, dkk. (2006). Buku ajar pediatrik rudolph edisi 20. vol.1. Jakarta: EGC Septian. (2009). Cara merawat organ intim dengan baik dan benar. http://ti-an.co.acc. Diakses tanggal 21 Mei 2014 Sembiring T .(2012). Peran zinkum terhadap pertumbuhan anak. Jurnal Sari 11 (4): 244-249. Soetjiningsih. (2007). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto Sudarsono. (2009). Sudarsono. (2008). Kenakalan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta. Sugi. (2004). Pengaruh tingkat pendidikan, pengalaman belajar dan ketersediaan media terhadap kemampuan guru menggunakan media. Tesis, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan kuatitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta . (2010). Metode penelitian pendidikan pendidikan kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Supardi. (2013). Aplikasi statistik dalam penelitian konsep statistika yang lebih komparatif. Jakarta: Prima Ufuk Sementara Suryandari, D & Rufaida Z.. (2010). Hubungan pemakaian sabun pembersih kewanitaan dengan terjadinya keputihan pada wanita usia subur (Wus) di Desa Karang Jeruk Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Hospital Majapahit: Jurnal Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit-Volume 05/Nomor 01/Edisi Februari 2013 Triyani, S & Ardiani S.. (2013). Hubungan pemakaian pembersih Vagina dengan kejadian keputihan pada remaja putri. Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan-Volume 04/Nomor 01/Edisi Juni 2013 Tulus,C.. (2012). Hubungan pengetahuan dan perilaku dengan terjadinya Vaginosis Bakterial pada remaja putri kelas XI di SMA Kristen 1 Tomohon. Jurnal Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Volume 04/nomor 02/ Edisi 2012 Varney, dkk. (2007). Buku ajar asuhan kebidanan. EGC:Jakarta Verralls, S.. (2003). Anatomi fisiologi terapan dalam kebidanan. Jakarta: EGC Wawan, A & Dewi M. (2010). Teori dan pengukuran: Pengetahuan, sikap danperilaku manusia. Yogyakarta: Nusa Medika Wheeler, L.. (2004). Buku Saku Perawatan Pranatal dan Pascapartum. EGC: Jakarta Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Ed.6 Vol.1 Jakarta: EGC Zulkifli. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakryaid_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1114
dc.description.abstractLatar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi remaja kurang mendapat perhatian karena umur terlalu muda, masih dalam status pendidikan sehingga seolah-olah bebas dari kemungkinan menghadapi masalah yang berkaitan dengan organ reproduksi (Manuaba, 2009)”. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara penggunaan cairan pembersih genitalia Eksterna dengan kejadian vaginosis pada remaja putri kelas XI di SMK Negeri 9 Samarinda tahun 2014. Metode Penelitian: Penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif analitik menggunakan Cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik statified random sampling, dengan jumlah sampel penelitian 74 responden, sedangkan instrumen penelitian data menggunakan kuesioner, pada analisa bivariat menggunakan Chi Square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan remaja putri di SMK Negeri 1 Samarinda menggunakan cairan pembersih genitalia eksterna sebanyak 41 responden (55,4%), sedangkan remaja putri yang tidak menggunakan cairan pembersih genitalia eksterna sebanyak 33 orang (44,6%). Remaja putri yang mengalami kejadian vaginosis sebanyak 36 responden (48,6%), sedangkan responden yang tidak mengalami kejadian vaginosis sebanyak 38 responden (51,4%). Uji Chie Square diperoleh hasil p value 0,168 (p value (>0,05), maka Ho diterima yang artinya tidak ada hubungan antara penggunaan cairan pembersih genitalia eksterna dengan kejadian vaginosis pada remaja putri kelas XI di SMK Negeri 1 Samarinda tahun 2014. Kesimpulan: Dari semua remaja putri di SMK Negeri 1 Samarinda yang sebagian besar menggunakan cairan pembersih genitalia eksterna dan sebagian besar remaja putri tidak mengalami kejadian vaginosis.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectRemajaid_ID
dc.subjectPenggunaan Cairan Pembersih Genitalia Eksternaid_ID
dc.subjectKejadian Vaginosisid_ID
dc.titleHubungan antara Penggunaan Cairan Pembersih Genitalia Eksterna dengan Kejadian Vaginosis pada Remaja Putri Kelas XI di SMKN 1 Samarinda Tahun 2014id_ID
dc.title.alternativeThe Correlation Between Using of Externa Genitalia Cleanser Liquid and Vaginosis Case of Grade Teenager Girl SMKN 1 Samarinda Year 2014id_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record