Show simple item record

dc.contributor.authorRamadani, Afriyadi
dc.contributor.authorIsmansyah, Ismansyah
dc.contributor.authorIsmahmudi, Ramdhany
dc.date.accessioned2019-07-20T01:55:44Z
dc.date.available2019-07-20T01:55:44Z
dc.date.issued2015-02-17
dc.identifier.citation1) As’ad, M. (2000).Psikologi. Yogyakarta : Liberty. 2) Bahrudin. (2010). Perbandingan Efektifitas dan Efek Samping Obat Anti Hipertensi terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipetensi. Diperoleh 3 Oktober 2014. 3) Departemen Kesehatan RI. (2012). Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Tidak Menular. 4) Nursatya, D (2011). Hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien hipertensi untuk melakukan kunjungan perawatan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Islam Surkarta. Diperoleh 1 September 2014. 5) Isgiyanto. A (2009). Teknik Pengambilan Sampel pada Penelitian Non-Eksperimental. Jogyakarta : Mitra Cendika Offset. 6) Kuncoro, Mudrajad.2002. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. 7) Marliani, L. (2007). 100 Questions & Answers Hipertensi . Jakarta : Elex Media Komputindo 8) Marlina. (2010). Dukungan Keluarga Terhadap Pengontrolan Hipertensi pada Anggota Keluarga Yang Lansia di Gampong Benteng Kecamatan Kota Sigli Nangroe Aceh Darusalam. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan (JKK), 1, (3), 117-24. 9) Muflihah, U (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Frekuensi Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Lempake Samarinda. 10) Niven, N. (2002) Psikologi Kesehatan : Pengantar Utuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain, ed.2. Jakarta : EGC. 11) Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.Prijadarminto. (2003). Kepatuhan sebagai suatu perilaku. Jakarta.CV Balai Pustaka. 12) Nursatya, D (2011). Hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien hipertensi untuk melakukan kunjungan perawatan di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Islam Surkarta. Diperoleh 1 September 2014. 13) Prijadarminto. (2003). Kepatuhan sebagai suatu perilaku. Jakarta.CV Balai Pustaka. 14) Rahman. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Jakarta : Bina Pustaka 15) Ramayulis, Rita. (2010). Menu & Resep untuk Penderita Hipertensi. Jakarta : Penebar Plus. 16) Rimporok, S. (2012) Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Sebagai Faktor Resiko Stroke Dan Kepatuhan Mengkonsumsi Obat Antihipertensi Pada Penderita Hipertensi Di RSUP Prof.DR.R.D.Kandou Manado 17) Robbins, Stephen P. (2008). Organizational behavior. 11th edition. Pearson Prentice Hall, New Jersey. 18) Tambayong. (2002). Patofisologi Untuk Perawatan. EGC, Jakarta.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1471
dc.description.abstractLatar Belakang: Pengendalian sejak dini penyakit hipertensi agar tidak mengarah komplikasi yang lebih parah. Adapun pengendalianya dengan mendeteksi dini penyakit hipertensi baik secara aktif maupun pasif hal ini di harapkan pasien dengan pra hipertensi atau mempunyai riwayat hipertensi dapat mengatur gaya hidup yang sehat baik makanan dan aktifitas olahraga dan juga apabila pasien sudah terdiagnosa hipertensi namun dengan modifikasi gaya hidup tidak menurunkan tekanan darah ke tingkat yang di inginkan, maka harus di berikan obat (Modul PTM, 2012). Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan dukungan kelarga pada penderita hipertensi dengan kepatuhan penderita mengkonsumsi obat antihiertensi di puskesmas karang asam samarinda tahun 2014. Metode Penelitian: Penelitian non eksperimental dengan metode deskriptif analitik menggunakan Cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik porvosive sampling, dengan jumlah sampel penelitian 124 responden, sedangkan instrumen penelitian data menggunakan kuesioner, pada analisa bivariat menggunakan Chi Square. Hasil Penelitian: Diperoleh data dari 60 responden yang mendapat dukungan baik didapatkan 44 (73,3%) responden memiliki kepatuhan dalam mengkonsumsi obat antihipertensi. Tapi walaupun mendapat dukungan yang baik terdapat 16 (26,7%) responden yang tetap tidak patuh dalam mengkonsumsi obat antihipertensi. Sedangkan dari 64 responden yang mendapat dukungan yang tidak baik didapatkan 28 (43,8%) yang patuh untuk mengkonsumsi obat antihipertensi dan terdapat 36 responden (56,2%) yang tidak patuh. uji Chi Square dengan tingkat kesalahan (alpha) 0.05, hasil p value yang didapatkan signifikan (0.001) yang berarti p value < 0.05, maka Ho ditolak sehingga dapat di simpulkan ada hubungan antara variabel dukungan kelarga dengan variabel kepatuhan mengkonsumsi obat antihipertensi di Puskesmas Karang Asam Samarinda, dan dengan Odds Ratio 3,536 artinya dukungan keluarga yang baik berpeluang 3,5 kali untuk patuh mengkonsumsi obat antihipertensi dibandingkan dengan dukungan yang tidak baik dari keluarga. Kesimpulan: Dari semua penderita yang mendapat dukungan baik dari keluarga sebagian besar patuh untuk mengkonsumsi obat antihipertensi.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Kalimantan Timurid_ID
dc.subjectPenderita Hipertensiid_ID
dc.subjectDukungan Keluargaid_ID
dc.subjectKepatuhan Mengkonsumsi Obat Antihipertensiid_ID
dc.titleHubungan Dukungan Keluarga pada Penderita Hipertensi dengan Kepatuhan Penderita Mengkonsumsi Obat Antihipertensi di Puskesmas Karang Asam Samarinda Tahin 2014id_ID
dc.title.alternativeRelationship of Family Supporting to Patient with Hypertension with Patient Taking Antihypertension Medication Compliance at Karang Asam Health Centre Samarinda 2014id_ID
dc.typeOtherid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record