Pengaruh Senam Otak dan Tehnik Relaksasi Progresif terhadap Perubahan Tingkat Stress pada Narapidana di Lapas Narkotika Kelas III Samarinda
![Thumbnail](/bitstream/handle/463.2017/1530/Laporan%20KDM%20Relaksasi%20dan%20Senam%20Otak%20terhadap%20Stress%20Narapidana.pdf.jpg?sequence=4&isAllowed=y)
View/ Open
Date
2019-10-24Author
Masnina, Rusni
Ernawati, Eka
Sutriani, Merinda
Febrianti, Murliana
Purnama Sari, Rosita
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Narkotika merupakan suatu zat yang dapat mempengaruhi seseorang terutama susunan syaraf pusat jika masuk ke dalam tubuh. Penyalahgunaannya akan menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial. Penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif diIndonesia berdasarkan data BNN ditahun 2015 meningkat dengan persentase pengguna narkoba diIndonesia mencapai 40%. Periode Juni-November 2015 sebesar 1,7 juta jiwa. Di bulan Juni 2015 angka pengguna sebesar 4.2 juta dan di bulan November 2015 sebesar 5,9 juta jiwa. Perlu adanya penanggulangan kejahatan yang berhubungan dengan narkotika salah satunya adalah memberikan sistem pembinaan yang dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan. Kehidupan narapidana dilembaga permasyarakatan harus dipisahkan dari lingkungannya dalam kurun waktu tertentu. Hilangnya kebebasan dan hak-hak yang semakin terbatas serta kehidupan yang membuat mereka harus terpisah dari keluarga dan hidup bersama narapidana lain, hal ini tentunya akan memicu timbulnya stress.
Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas tindakan relaksasi otot progresif dan senam otak terhadap tingkat stress pada narapidana dilapas narkotika kelas III Samarinda. Metode: Perbandingan efektifitas kedua tindakan dilakukan dengan membandingkan rata-rata perubahan tingkat stres yang terjadi diantaranya menggunakan desain quasi eksperimen non equivalent control group kepada 30 responden. Hasil: .ditemukan ada perbedaan kelompok intervensi dan kelompok kontrol berdasarkan hasil uji t independent diperoleh nilai p (0.000) < α (0,05). Kata kunci : relaksasi progresif, senam otak, dukungan sosial, strategi koping, stress narapidana narkotika