Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Purwo Setyo
dc.contributor.authorYovsyah
dc.date.accessioned2021-02-15T02:31:22Z
dc.date.available2021-02-15T02:31:22Z
dc.date.issued2017-04-10
dc.identifier.citationAchmadi, UF. 2008. Horison Baru Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta; Rineka Cipta.Al-Fajar, K. 2015. Hubungan Aktivitas Fisik dan Kejadian Penyakit Jantung Koroner di Indonesia: Analisis Data RIskesdas Tahun 2013. [Skripsi]. Tangerang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Amber VDH, 2009. Prediction of Coronary Heart Disease Risk in a General, Prediabetic, and Diabetic Population During 10 Years of Follow Up: Accuracy of The Framingham, SCORE and UKPDS Risk Functions. Diabetes Care. Volume 31. Number 11, November 2009. American Heart Association, 2015. Cardiovascular Disease & Diabetes. United States of America. American Heart Association.id_ID
dc.identifier.urihttps://dspace.umkt.ac.id//handle/463.2017/1867
dc.description.abstractDiabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang dapat meinimbulkan komplikasi yang berakibat munculnya penyakit lainnya. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit terbesar pada penderita diabetes mellitus, penyakit jantung koroner merupakan penyakit kardiovaskuler terbanyak dibandingkan penyakit kardiovaskuler lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan diabetes mellitus dengan penyakit jantung koroner pada studi data Baseline Kohor PTM Kementrian Keseshatan. Analisisi yang digunakan adalah Cox Regression yang mengestimasi nilai Pravalens Ratio. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan analisis Cox Regression mengungkapkan bahwa orang yang menderita diabetes mellitus memiliki pravelens rasio sebesar 1,094 kali (p value 0,929 CI 95% 0,149-8,026 dibandingkan responden yang tidak menderita diabetes mellitus. Namun hasil analisis ini menunjukkan bahwa hubungan diabetes mellitus terhadap penyakit jantung koroner tidak signifikan dengan mempertimbangan nilai p value > 0,05 dan 95% Carfidance Interval yang rentangnya melewati angka 1. dalam penelitian ini minim terjadinya bias seleksi karena tidak missing data pada sampel eligible sebanyak 1937 responden. Begitu pula minim terjadinya bias informasi karena pengukuran variabel penelitian menggunakan alat ukur yang baku. Namun penelitian ini memiliki kelemahan dalam temporality aehingga hasil penelitian tidak dapat di justifikasi bahwa diabetes mellitus merupakan penyebab penyakit jantung koroner. Serta nilai aosiasi prevalence rasio bukan merupakan nilai risiko yang sebenarnya.id_ID
dc.language.isoidid_ID
dc.publisherUniversitas Indonesiaid_ID
dc.subjectDiabetes Mellitusid_ID
dc.subjectPenyekit Jantung Koronerid_ID
dc.subjectPenyakit Tidak Menularid_ID
dc.titleHubungan Diabetes Mellitus dengan Penyakit Jantung Koroner (Analisis Data Baseline Kohor PTM Tahun 2011)id_ID
dc.title.alternativeAssociation of Diabetes Mellitus with Coronary Heart Disease (Baseline Data Analysis of Non-Communicable Disease, 2011)id_ID
dc.typeThesisid_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record