Pendidikan Kesehatan dengan Media Video terhadap Pengetahuan Remaja Mengenai Bahaya Penyalahgunaan Zat Adiktif Lem pada Siswa Kelas VIII di SMP YPS Samarinda
Abstract
Latar Belakang : Remaja merupakan kelompok yang rawan berkaitan dengan penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya). Lem merupakan produk zat adiktif inhalan yang mudah didapatkan di pasaran dengan harga murah. Penyalahgunaan zat adiktif lem yang dilakukan dengan cara mengisap aroma dari lem. Lem digunakan sebagai ‘obat’ teler dan bertujuan untuk mendapatkan efek ‘fly’ . Perilaku mengisap lem terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai bahaya penyalahgunaan zat adiktif lem, sehingga perlu adanya pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video kepada peserta didik untuk memberikan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan zat adiktif lem. SMP YPS Samarinda merupakan sekolah yang terletak di daerah yang rawan mengisap lem seperti Kuburan Cina.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan remaja mengenai bahaya penyalahgunaan zat adiktif lem pada siswa kelas VIII di SMP YPS Samarinda.
Metode : Jenis penelitian ini adalah pre eksperiment rancangan pretest posttest one group desain. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII SMP YPS Samarinda yang berjumlah 75 siswa. Teknik pengambilan sampel mengunakan proportionate stratified random sampling.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon sign rank test didapatkan nilai P-Value sebesar 0.00 lebih kecil dari taraf signifikan yaitu 0.05, dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan siswa sebelum dan sesudah ditayangkan video, adapun peningkatan tersebut yaitu kategori pengetahuan tinggi dari 4 % menjadi 85.3%.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media video terhadap pengetahuan remaja mengenai bahaya penyalahgunaan zat adiktif lem pada siswa kelas VIII di SMP YPS Samarinda.