Hubungan Pengetahuan dan Frekuensi Konsumsi Makanan Berisiko (Mie Instan) dengan Kejadian Gastritis di Kelurahan Kampung Baqa Wilayah Kerja Puskesmas Kampung BaqaSamarinda Seberang
Abstract
Latar Belakang : Gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus. Gastritis atau dikenal dengan sakit maag merupakan peradangan (pembengkakan) dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Bahaya penyakit Gastritis jika dibiarkan terus menerus akan merusak fungsi lambung dan dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker lambung hingga menyebabkan kematian.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan frekuensi konsumsi makanan berisiko (mie instan) dengan kejadian Gastritis di Kelurahan Kampung Baqa Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Baqa Samarinda Seberang tahun 2017.
Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain studi case control. Sampel penelitian adalah pasien yang menderita Gastritis dan tidak menderita Gastritis dengan perbandingan kasus dan kontrol 1 : 1 yang terdiri dari 52 kasus dan 52 kontrol di Kelurahan Kampung Baqa Samarinda Seberang. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling.
Hasil Penelitian : Analisis data dilakukan dengan CI=95% serta menggunakan uji odds ratio (OR). Hasil penelitian dengan menggunakan uji chi square didapatkan nilai P-Value pengetahuan sebesar 0,237 lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0,05 (OR=1.760) dan nilai P-Value frekuensi konsumsi makanan berisiko (mie instan) sebesar 0,767 lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0,05 (OR=1.193).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan frekuensi konsumsi makanan berisiko (mie instan) dengan kejadian Gastritis.