Evaluasi Penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) pada Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sidomulyo Tahun 2020
Abstract
Latar belakang : Penyakit tuberkulosis (TBC) termasuk salah satu masalah kesehatan masyarakat sehingga menjadi tantangan bagi global. Tuberkulosis merupakan penyakit yang menular akibat dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit tuberkulosis bisa disembuhkan menggunakan cara pengobatan yang tepat dan sesuai berdasarkan panduan pengobatan tuberkulosis. Menurut pedoman nasional pengobatan tuberkulosis bertujuan dalam menyembuhkan, menghindari kekambuhan, mencegah kematian maupun munculnya suatu resistensi terhadap obat antituberkulosis (OAT) dan diputuskannya rantai penularan. Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola dan kesesuaian penggunaan Obat Antituberkulosis (OAT) pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo sudah sesuai dengan Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Nasional oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Metode penelitian : Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional deskriptif secara retrospektif dengan pengambilan data rekam medik pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Sidomulyo tahun 2020. Data dianalisis menggunakan microsoft excel 10 dengan dievaluasi berdasarkan Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Nasional oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil dan kesimpulan : Dari 39 pasien menunjukkan bahwa pola penggunaan OAT berdasarkan lama pengobatan <6 bulan sebesar 15,4%, 6 bulan sebesar 76,9%, >6 bulan sebesar 7,7% dan berdasarkan jenis OAT yang diberikan di Puskesmas Sidomulyo yaitu OAT jenis KDT (Kombinasi Dosis Tetap) pada kategori anak sebesar 10,3%, kategori dewasa sebesar 64,1%, kategori lansia sebesar 25,64%. Untuk kesesuaian berdasarkan dosis dan kombinasi pada kategori anak sebesar 100%, kategori I sebesar 100%, dan kategori II 100%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan pada pola dan kesesuaian penggunaan obat antituberkulosis berdasarkan Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis Nasional oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di Puskesmas Sidomulyo sudah sesuai, didapatkan hasil pengobatan selama 6 bulan yaitu sebesar 76,9% dengan menerima jenis pengobatan OAT terbanyak yaitu jenis KDT keseluruhan sebesar 100% dan untuk kesesuaian penggunan OAT bersadarkan dosis dan kombinasi sebesar 100%.