Analisis Penurunan Tekanan Darah dan Tingkat Kecemasan pada Klien Hipertensi dengan Inovasi Intervensi Slow Deep Breathing di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017
View/ Open
Date
2017-01-30Author
Novianto, Eko Deddy
Dirdjo, Maridi M.
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Berdasarkan data dari PDPERSI tahun 2011, Indonesia menjadi urutan keempat dalam jumlah penderita hipertensi terbanyak di dunia tahun 2000 dengan jumlah 8,4 juta jiwa. Pada tahun 2010, jumlah penderita hipertensi diperkirakan akan mencapai 21,3 juta jiwa (Wild et al., 2004).
Tujuan Analisis masalah ini adalah untuk menganalisisipenurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pada klien hipertensi dengan inovasi intervensi slow deep breathing di ruang instalasi gawat darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Metode analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan terapislow deep breathing dan musik (seruling sunda) pada klien dengan hipertensi. Jumlah responden dalam analisis keperawatan kegawatdaruratan ini adalah 3 pasien yang datang ke IGD dengan diagnose medis hipertensi primer , waktu analisis dilakukan pada tanggal 14Januari 2017 sampai dengan 19Januari 2017 di RSUD Abdul Wabah Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi terapi inovatif terhadap 3 kasus pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah dan riwayat penyakit hipertensi terjadi penurunan tekanan darah sebesar 20 mmhg/dl setelah diberikan intervensi inovatif dengan interval jarak 2 jam dan peneliti memastikan bahwa pasien tidak mendapat obat anti hipertensi peroral serta perinjeksi
Saran terhadap Ilmu Pengetahuan adalah agar penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang perubahan tekanan darahpada klien yang telah mendapatkan terapi slow deep breathing dan musik seruling sunda mengklasifikasikan perbedaan perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Adanya lanjutan penulisan penelitian tentang analisis kasus hipertensi dengan mengembangkan intervensi inovasi yang lebih luas dan berguna dalam pemberian asuhan keperawatannya.Instansi Rumah Sakit. Melakukan penyegaran ilmu pengetahuan terhadap pegawai IGD tentang kesembuhan pasien tidak hanya berasal dari keberhasilan pengobatan farmakologi saja tetapi juga psikologi dan spiritual mengingat kebutuhan dasar manusia yang sangat komprehensif.Institusi pendidikan dapat memberikan pengajaran ilmu keperawatan komplementer dan palliative care terhadap mahasiswa keperawatan sehingga tindakan mandiri perawat tidak hanya berfokus pada advice medis saja tetapi juga non farmakologi sebagai tindakan mandiri perawat.