Analisis Praktik Keperawatan pada Kasus Gagal Ginjal Kronik dengan Intervensi Inovasi Pemberian Emolien Zaitun Terhadap Uremic Pruritus pada Pasien Hemodialisis
Abstract
Latar belakang, Gagal ginjal kronik menyebabkan ginjal tidak mampu mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga mengakibatkan uremia. Tindakan penanganan untuk gagal ginjal kronik salah satunya adalah hemodialisa, hemodialisa dapat mempengaruhi keadaan klinis pasien, salah satu dari komplikasi hemodialisa yaitu pruritus. Pruritus uremia adalah komplikasi umum yang dialami pasien hemodialisis dengan keluhan gatal pada kulit, rasa tidaak nyaman, dan bahkan dapat mengganggu istirahat dan tidur penderita. Tujuan, untuk menganalisis kasus kelolaan klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan intervensi inovasi pemberian emolien zaitun terhadap uremik pruritus pada pasien hemodialisis. Metode, Asuhan keperawatan dilakukan dengan pendekatan studi kasus melalui kunjungan ke rumah kepada klien Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan intervensi inovasi pemberian emolien terhadap uremik pruritus selama selama 3 hari berturut-turut. Pemberian emolien dengan frekuensi 3 kali dalam 1 hari. pengumpulan data untuk melihat pengaruh emolien terhadap uremik pruritus dilakukan observasi pre dan post dengan menggunakan skala VAS dan Duo-Mettang.
Hasil, terdapat penurunan tingkat keparahan pruritus pada klien setelah 3 hari dilakukan implementasi pemberian emolien zaitun. Pada hari pertama tingkat keparahan pruritus dengan skala VAS: 6 (sedang) dan skala Duo-mettang: 18 (sedang), hari kedua skala VAS: 4 (sedang) dan skala Duo-mettang: 16 (ringan), dan hari ketiga skala VAS: 2 (ringan) dan skala Duo-mettang 10 (ringan).
Kesimpulan, dari hasil pengukuran skala VAS dan Duo-Mettang menunjukkan bahwa tindakan inovasi pemberian emolien zaitun dapat menurunkan tingkat keparahan pruritus uremia pada pasien gagal ginjal.