Efektivitas Terapi Madu terhadap Proses Penyembuhan Luka pada Pasien Ulkus Diabetik: Metode Literature Review
Abstract
Latar Belakang : Jumlah penderita diabetes diperkirakan terdapat 463 juta orang dengan usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes atau setara dengan 9,3% dari seluruh penduduk di usia yang sama pada tahun 2019. Madu memiliki beberapa karakteristik penting dalam proses penyembuhan luka seperti aktivitas antiinflamasi, aktivitas antibakterial, aktivitas antioksidan, kemampuan menstimulasi proses pengangkatan jaringan mati/ debridement, mengurangi bau pada luka, serta mempertahankan kelembapan luka yang pada akhirnya dapat membantu mempercepat penyembuhan luka. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui efektifitas inovasi madu untuk menyembuhkan luka pada pasien ulkus diabetic. Metode penelitian: pencarian jurnal menggunakan PubMed, DOAJ dan Google Schoolar,Science Direct dengan tahun publikasi 2016-2021. Kata kunci yang digunakan dalam pencarian adalah madu, perawatan luka, ulkus diabetic. penyaringan menggunakan Research Appraisal Checklis (RAC). Kemudian didapatkan 10 jurnal 5 (nasional) 5 (internasional) untuk direview
Hasil Penelitian: 10 jurnal memiliki hasil superior (216-253) dan yang artinya bahwa kualitas literatur yang ada baik dan dapat digunakan untuk penelitian dengan penggunaan Research Appraisal Checklist. Dari 10 jurnal di atas di dapatkan bahwa 9 jurnal efektif dalam menyembuhkan luka menggunakan madu sedangkan 1 jurnal tidak efektif. Kesimpulan : Berdasarkan hasil telaah pada 10 artikel penelitian dapat disimpulkan bahwa ada teori madu terhadap proses penyembuhan luka pada pasien cukup efektif dikarenakan madu mengandung vitamin, mineral, asam amino, hormon, antibiotik dan madu mempunya peran sebagai antiinflamasi dan antibakterial.