Karakterisasi Simplisia dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kelakai (Stenochlaena palustris Bedd)
Abstract
Latar belakang : Kelakai merupakan tumbuhan paku yang banyak tumbuh di
Kalimantan. Tumbuhan ini seringkali dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat
penambah darah, pelancar ASI dan antioksidan. Penggunaan tumbuhan sebagai obat
harus memenuhi persyaratan mutu pada monografi terbitan resmi Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.Salah satu kandungan metabolit sekunder kelakai adalah
senyawa fenolik dan flavonoid dimana senyawa tersebut merupakan sumber antioksidan
yang kuat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi simplisia daun kelakai
dan mengetahui kategori antioksidan ekstrak etanol daun kelakai.
Metode : Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan melakukan uji
fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Dilanjutkan pengujian
karakterisasi simplisia yang meliputi uji organoleptik, uji bobot jenis, uji susut
pengeringan, uji kadar air dan uji kadar abu total. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas
antioksidan dengan menggunakan metode DPPH dan absorbansi diukur menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
Hasil : Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kelakai positif
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Hasil pengujian uji bobot
jenis sebesar 1.019 g/ml, uji kadar air dan susut pengeringan sebesar 6.19% dan uji
kadar abu total sebesar 10.56%. Hasil pengujian aktivitas antioksidan sebesar 51.86
μg/ml termasuk dalam kategori antioksidan kuat.
Kesimpulan : Karakterisasi simplisia daun kelakai dapat ditentukan dan ekstrak etanol
daun kelakai termasuk kategori antioksidan kuat.
Kata Kunci : Kelakai, Karakterisasi Simplisia, Antioksidan