Efek Ekstrak Etanol Daun Sungkai (Peronema canescens Jack.) Terhadap Kadar Malondialdehid pada Hewan Uji Tikus Jantan (Rattus norvegicus)
Abstract
Pendahuluan: Malondialdehyde (MDA) adalah senyawa dialdehide yang merupakan
produk akhir peroksidasi lipid dalam tubuh akibat terputusnya rantai asam lemak dan
menjadi senyawa toksik bagi sel, melalui proses enzimatik atau non enzimatik. Konsentrasi
MDA yang tinggi menunjukkan adanya proses oksidasi dalam membran sel.
Malondialdehid digunakan sebagai parameter pengukuran stres oksidatif yang disebabkan
karena peningkatan radikal bebas dalam tubuh yang nantinya akan menyebabkan penyakit
degeneratif. Daun sungkai memiliki kandungan antioksidan berupa flavonoid, alkaloid,
fenolik, steroid, saponin yang dapat menetralisir aktivitas radikal bebas dalam tubuh..
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun sungkai
terhadap kadar malondialdehid pada hewan uji tikus jantan model stres oksidatif.
Metode: Metode penelitian eksperimental dengan subyek 30 ekor tikus jantan yang dibagi
menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok berisi 5 ekor tikus. Sebelum
perlakuan, tikus diadaptasikan selama 7 hari lalu dibuat animal model stres oksidatif untuk
meningkatkan kadar MDA dengan cara pemberian aktivitas fisik berupa perenangan
selama 55 menit. Kelompok I merupakan kelompok normal tidak mendapat perlakuan,
kelompok II merupakan kelompok negatif hanya diberi perlakuan perenangan saja,
kelompok III merupakan kelompok positif diberi vitamin C, kelompok IV diberi ekstrak daun
sungkai 50mg/kgBB, kelompok V diberi ekstrak daun sungkai 100mg/kgBB, kelompok VI
diberi ekstrak daun sungkai 200mg/kgBB. Pengukuran MDA dilakukan pada hari ke-7
dengan cara pengambilan darah melalui jantung. Sampel yang didapatkan kemudian
diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang
530 nm.
Hasil: Hasil yang didapat bahwa ekstrak etanol daun sungkai (Peronema canescnes Jack.)
efektif dalam menurunkan kadar MDA dengan dosis 50mg/kgBB.