Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Praktik Hygiene Penjamah Makanan pada Rumah Makan di Wilayah Kerja Puskesmas Wonorejo
Abstract
Seorang penjamah makanan atau food handler adalah tenaga yang cenderung melakukan kontak dengan makanan dan juga peralatannya. Penjamah makanan juga berpartisipasi dalam perluasan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan, dan penyajian makanan. Kualitas higiene dapat berubah tergantung pada dua faktor yaitu faktor penjamah makanan dan juga lingkungan kemudian dari kedua faktor tersebut faktor penjamah makanan dianggap lebih berpengaruh. Penjamah makanan wajib menerapkan praktik hygiene pada lingkungan tempat mereka bekerja dan pada diri mereka sendiri agar tidak terjadi kontaminasi bakteri pada makanan selama pengolahan dan penyajian makanan sehingga menjadikan makanan tersebut sebagai sumber penyakit. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap terhadap praktik hygiene penjamah makanan di rumah makan di wilayah kerja Puskesmas Wonorejo. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 61 penjamah makanan. Analisis data menggunakan teknik uji chi square yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan praktik hygiene dan hubungan antara sikap dengan hygiene dengan p value = 0,000 < 0,05. Bahwa tingkat pengetahuan dan sikap dapat berhubungan dengan praktik higiene penjamah makanan dalam mengolah dan menyajikan makanan.