Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada Pasien Pre Operasi Fraktur dengan Pemberian Tehnik Genggam Jari terhadap Penurunan Kecemasan di Instalasi Gawat Darurat di Rsud A. Wahab Sjahranie Samarinda 2017
View/ Open
Date
2017-07-24Author
Herniwati, Matsumi
Wibowo, Thomas Ari
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Penelitian ini dilatarbelakangi dari fenomena bahwa pasien akan mengalami kecemasan pada saat akan dilaksanakan operasi. Sebelum berkompetisi para atlet biasanya mengalami beberapa gejala kecemasan. Kecemasan pada pasien pre operasi dapat menyebabkan tindakan operasi tertunda sehingga perlu dilakukan tindakan non farmakologi untuk mengatasinya.
Tujuan Analisis masalah ini adalah untuk untuk menganalisis penurunan kecemasan pada klien pre operasi fraktur dengan inovasi intervensi pemberian tehnik relaksasi genggam jari di ruang instalasi gawat darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Metode analisis keperawatan yang digunakan adalah dengan memberikan terapi relaksasi genggam jari pada klien dengan pre operasi fraktur. Jumlah responden dalam analisis keperawatan kegawatdaruratan ini adalah 3 pasien yang datang ke IGD dengan diagnose medis fraktur di RSUD Abdul Wabah Sjahranie Samarinda Kalimantan Timur.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi terapi inovatif terhadap 3 kasus pasien yang mengalami kecemasan terjadi penurunan skala kecemasan setelah diberikan intervensi inovatif pada kasus I dari skala 24 menjadi 16, pada kasus II dari skala 22 menjadi 19 dan pada kasus III dari skala 26 menjadi 19.
Saran terhadap Ilmu Pengetahuan adalah agar penelitian selanjutnya dapat meneliti tentang penurunan rasa cemas pada klien yang telah mendapatkan terapi relaksasi genggam jari dan menklasifikasikan perbedaan perubahan yang terjadi sebelum dan sesudah dilakukan terapi. Adanya lanjutan penulisan penelitian tentang analisis kasus cemas pada pasien pre operasi dengan mengembangkan intervensi inovasi yang lebih luas dan berguna dalam pemberian asuhan keperawatannya. Instansi Rumah Sakit Melakukan penyegaran ilmu pengetahuan terhadap pegawai IGD tentang kesembuhan pasien tidak hanya berasal dari keberhasilan pengobatan farmakologi saja tetapi juga psikologi dan spiritual mengingat kebutuhan dasar manusia yang sangat komprehensif. Institusi pendidikan dapat memberikan pengajaran ilmu keperawatan komplementer dan palliative care terhadap mahasiswa keperawatan sehingga tindakan mandiri perawat tidak hanya berfokus pada advice medis saja tetapi juga non farmakologi sebagai tindakan mandiri perawat.